Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:07 WIB | Senin, 02 Februari 2015

Indonesia Hidupkan Kembali Semangat Asia-Afrika

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi. (Foto: antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, Indonesia akan menghidupkan kembali semangat kerja sama antarnegara Asia-Afrika dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika, yang akan berlangsung pada April.

“Indonesia akan menyelenggarakan peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika pada April 2015. Indonesia akan menghidupkan kembali spirit kerja sama Asia-Afrika yang masih sangat relevan sampai saat ini,” kata Menlu Retno di Jakarta, Senin (1/2).

Pernyataan tersebut, dia sampaikan dalam acara pembukaan Rapat Kerja Pimpinan Kementerian Luar Negeri dengan Kepala Perwakilan Indonesia Tahun 2015.

Menurut Retno, semangat solidaritas, kemitraan, dan kerja sama demi bersatunya dunia yang damai dan berkeadilan.

“Oleh karena itu, semangat pentingnya kerja sama Selatan-Selatan perlu dipertegas kembali,” kata dia.

Indonesia, sedang melakukan persiapan untuk penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60, yang akan dilaksanakan pada 19-24 April 2015.

“Presiden sudah memberi arahan melalui rapat kabinet. Proses persiapan sudah mulai dilakukan. Kemlu sudah melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan persiapan yang diperlukan bagi penyelenggaraan peringatan KAA,” kata Plh. Direktur Kerja Sama Intra-kawasan Asia Pasifik Afrika Kemlu Ferdy Piay.

Dia menyebutkan, peringatan KAA ke-60 itu akan diadakan di Jakarta pada 19 -23 April 2015, kemudian akan dilanjutkan di Bandung pada 24 April 2015.

“Kegiatan KAA dimulai tanggal 19 April dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi di Jakarta yang dilanjutkan dengan pertemuan setingkat menteri,” kata dia.

Selanjutnya, pertemuan untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Afrika akan dilaksanakan pada 22-23 April di Jakarta. Puncaknya para pemimpin negara Asia-Afrika akan berkumpul di Bandung pada 24 April.

Diplomasi Luar Negeri untuk Kepentingan Rakyat

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dalam acara pembukaan rapat kerja dengan para kepala perwakilan Indonesia, mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan diplomasi luar negeri diarahkan untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Presiden Joko Widodo yang didampingi Menlu Retno Marsudi membuka Raker Pemimpin Kemlu dengan Kepala Perwakilan Indonesia Tahun 2015, yang dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin (2/2).

Menurut Retno, Kementerian Luar Negeri akan mengaplikasikan diplomasi yang membumi, yaitu diplomasi yang mengedepankan kepentingan rakyat, bermanfaat dan terkoneksi dengan kebutuhan rakyat.

Dia menekankan bahwa diplomasi luar negeri dalam lima tahun ke depan, tidak akan berjarak (memiliki kesenjangan) dengan kepentingan nasional dan kepentingan rakyat Indonesia.

“Hasil kerja para diplomat Indonesia harus dirasakan manfaatnya oleh rakyat dan bangsa Indonesia. Dan menurut konstitusi, diplomasi Indonesia juga harus mampu berkontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan dunia,” kata dia.

Retno berpendapat, perjuangan diplomasi Indonesia sekarang ini dilakukan di tengah dunia yang sangat dinamis dan penuh tantangan, baik tantangan dari segi ekonomi maupun stabilitas.

“Dalam menghadapi tantangan itu, diplomat Indonesia tidak akan pernah menyerah. Diplomat dididik untuk membuat situasi sesulit apa pun menjadi lebih baik. Diplomat dididik untuk mencari titik temu dari berbagai perbedaan,” kata dia.

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan Indonesia perlu mengedepankan diplomasi ekonomi di luar negeri.

“Diplomasi ekonomi sekarang ini harus dikedepankan. Karena sekarang dari urusan kecil, sedang sampai urusan besar berhubungan dengan ekonomi,” kata dia.

Presiden mengemukakan, sebagian besar negara maju memang memiliki duta besar yang memahami isu-isu ekonomi.

“Saya menyimpulkan negara-negara maju duta besarnya memang harus punya `penciuman` tajam untuk masalah ekonomi. Kalau ada pekerjaan besar dubesnya aktif untuk mencari tahu dan hampir 99 persen urusannya ekonomi,” kata Jokowi.

Raker Pimpinan Kemlu dengan Kepala Perwakilan Indonesia Tahun 2015 yang bertema “Diplomasi untuk Rakyat.

Meneguhkan Kehadiran Negara dalam Politik Luar Negeri” itu diselenggarakan pada 2-5 Februari untuk menyelaraskan langkah dan strategi diplomasi dan politik luar negeri Indonesia.(Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home