Loading...
EKONOMI
Penulis: Sotyati 12:23 WIB | Senin, 18 November 2013

Indonesia - Malaysia Bahas Kedaulatan Pangan Bersama

Panen padi. (Foto: antaranews)

BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Asosiasi Profesor Indonesia (API) dan Majelis Profesor Negara Malaysia (MPN) menggelar forum ilmiah membahas kedaulatan pangan dan pertanian bersama yang digelar di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Senin (18/11).

"Indonesia dan Malaysia menghadapi permasalahan yang sama di sektor pertanian, berangkat dari itu pertemuan Forum Ikatan Profesor Indonesia-Malaysia (IPIMA) ini digelar," kata Profesor Ari Purbayanto, Sekretaris Dewan Guru Besar IPB.

Profesor Ari mengatakan, pertanian masih memegang peranan sangat penting dalam pembangunan di Indonesia dan Malaysia. Sebagian besar penduduk kedua negara bekerja dan menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian.

Permasalahan yang sama dihadapi Indonesia-Malaysia, yakni bagaimana membuat pertanian sebagai usaha yang menarik sehingga dapat mengurangi terjadinya migrasi penduduk dari desa ke kota dan sekaligus menjaga sumber daya alam dan kearifan lokal.

"Hal penting lainnya yang sekarang menjadi kekhawatiran dunia, khususnya Indonesia dan Malaysia, adalah masalah kedaulatan pangan dan ketahanan pangan," ujar Profesor Ari.

Ia menjelaskan, API dan MPN adalah bagian dari masyarakat yang sangat peduli dan terus melakukan upaya agar prinsip pertanian berkelanjutan tetap menjadi basis pembangunan pertanian, yang sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani di perdesaan.

Terkait isu tersebut, IPIMA bersepakat mendeklarasikan serangkaian program aksi, di antaranya pertukaran ilmuwan seperti dosen, peneliti, dan mahasiswa.

"Akan ada konferensi bersama, dan kerja sama penelitian terutama terkait isu-isu yang urgen seperti perubahan iklim, pengembangan teknologi, sosial, ekonomi, dan lainnya," ujarnya.

Ia menjelaskan forum IPIMA 2013 merupakan implementasi dari salah satu program aksi yang disepakati yang mengangkat tema "Pertanian dan Kedaulatan Pangan di Indonesia dan Malaysia".

Forum berlangsung selama dua hari, 18-20 November, mengundang semua kalangan, termasuk kalangan nonpertanian, untuk bersama-sama memikirkan permasalahan pertanian dan pangan dari berbagai sudut pandang.

Selain ketahanan dan kedaulatan pangan, dalam forum itu juga dibahas topik perkebunan dengan isu pokok yang menjadi pembahasan lingkungan, pasar, sumber daya manusia, dan industri hilir.

"Forum IPIMA 2013 dirancang dengan tujuan mengidentifikasi situasi pertanian dan ketahanan pangan serta kedaulatan pangan di Indonesia Malaysia, mengidentifikasi kemungkinan ketersediaan pangan bersama, faktor-faktor yang mengancam ketersediaan dan keamanan pangan bersama, serta merancang tindakan aksi bersama untuk menangani isu pertanian dan ketahanan pangan untuk menjamin penghidupan yang mapan dan lestari," ujarnya.

Ia menambahkan, kehadiran 85 profesor dan akademisi dari Malaysia dan lebih dari 100 profesor dan akademisi dari beberapa universitas di Indonesia, diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk merumuskan solusi terhadap permasalahan pertanian dan pangan ke dua negara, sehingga tujuan forum tercapai.

"Selain pertanian, forum ini juga membahas berbagai isu dan permasalahan pembangunan, energi, lingkungan, kesehatan, ketenaga kerjaan, ekonomi, politik, pendidikan, dan bidang-bidang kehidupan lainnya," kata Profesor Ari. (Antara)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home