Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 18:48 WIB | Senin, 18 November 2013

Senin Rupiah dan IHSG Naik Tipis

Ilustrasi. (Foto: Ant)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat tipis sebesar tiga poin menjadi Rp 11.620 dibanding posisi sebelumnya (15/11) Rp 11.623 per dolar AS.

"Penguatan nilai tukar rupiah masih terbatas dkarenakan faktor domestik belum terlalu mendukung laju apresiasi lebih tinggi," ujar analis pasar uang Bank Himpunan Saudara Ruly Nova di Jakarta, Senin (18/11).

Menurut dia, tertahannya apresiasi nilai tukar domestik terhadap dolar AS dikarenakan pelaku pasar uang yang masih khawatir terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia.

"Neraca perdagangan masih membukukan defisit meski sudah ada perbaikan, di sisi lain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih melambat juga menjadi salah satu faktor penahan laju rupiah," kata dia.

Ia menambahkan, ekonomi AS yang cenderung mengalami pertumbuhan sementara ekonomi Indonesia masih melambat, masih menjadi salah satu faktor rupiah bergerak lebih tinggi.

"Kondisi itu tentu akan membuat pelaku pasar masuk ke dalam dolar AS," ucap dia.

Ruly juga mengatakan bahwa meski Wakil Gubernur the Fed Janet Yellen menyatakan tetap melanjutkan stimulus keuangannya namun cepat atau lambat kebijakan itu akan dikurangi.

"Ekspektasi ekonomi AS di 2014 mendatang akan tumbuh, kondisi itu memberi sinyal bahwa the Fed akan mengurangi stimulus keuangannya," ujar dia.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.627 dibanding sebelumnya (15/11) di posisi Rp11.561 per dolar AS.

IHSG Naik Sebesar 58,14 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin naik sebesar 58,14 poin atau 1,34 persen ke posisi 4.393,59.

Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 14,65 poin (1,99 persen) ke level 736,72.

Kepala Riset KDB Daewoo Securities, Betrand Reynaldi di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa secara teknikal, penguatan indeks BEI pada awal pekan ini menandakan potensi perdagangan selanjutnya dapat kembali menguat.

"Dalam pekan ini ada potensi `reversal`, untuk keesokan hari (Selasa, 19/11) kami perkirakan indeks BEI akan cenderung naik di kisaran 4.191--4.498 poin," kata dia.

Ia menambahkan pelaku pasar asing yang tercatat melakukan beli bersih di pasar reguler sebesar Rp320 miliar menambah dukungan bagi indeks BEI.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan, diantaranya Harum Energy (HRUM), Media Nusantara Citra (MNCN), Salim Ivomas Pratama (SIMP).

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan kembali menguatnya IHSG akibat efek dari bursa regional. Namun, perlu diwaspadai bahwa tidak diikuti dengan positifnya mata uang rupiah dapat menjadi patokan bawah pelaku pasar masih harus tetap waspada.

Ia merekomendasikan beberapa saham untuk perdagangan besok (Selasa, 19/11) diantaranya Adro Energy (ADRO), Tower Bersama Infrastruktur (TBIG), PT Timah (TINS), dan Salim Ivomas Pratama (SIMP).

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 128.802 kali dengan volume mencapai 3,28 miliar lembar saham senilai Rp3,83 triliun. Efek yang mengalami penguatan sebanyak 150 saham, sebanyak 103 saham melemah, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 103 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 627,91 poin (2,73 persen) ke level 23.660,06, indeks Nikkei-225 turun 1,62 poin (0,01 persen) ke level 15.164,30, dan Straits Times menguat 2,01 poin (0,06 persen) ke posisi 3.203,28. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home