Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 07:54 WIB | Selasa, 10 November 2015

Inggris Berencana Deportasi Pengungsi di Pangkalan Siprus

Ilustrasi: Pengungsi memasuki sebuah kawasan negara di Eropa diperiksa di perbatasan. (Foto: AFP)

NIKOSIA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 114 pengungsi asal Timur Tengah yang kini ditampung di pangkalan militer Inggris di Siprus akan dideportasi jika mereka tidak mengajukan suaka kepada pemerintah Siprus, menurut keterangan otoritas Inggris, hari Senin (9/11).

“Pilihan yang ada adalah mengajukan suaka di Siprus atau proses deportasi akan dilakukan,” kata juru bicara Pasukan Inggris di Siprus, Sean Tully.

Sebanyak 28 anak, 19 perempuan dan 67 pria terdampar di Pangkalan Akrotiri milik Angkatan Udara Kerajaan Inggris saat menumpangi dua kapal nelayan pada 21 Oktober silam dan mereka kemudian direlokasi ke Dhekelia, pangkalan terbesar militer Inggris di Siprus.

Inggris mempertahankan kedaulatan wilayah atas kedua pangkalan tersebut ketika Siprus merdeka pada 1960. Namun, “pangkalan-pangkalan ini bukanlah gerbang menuju Inggris,” kata Tully.

Mayoritas para pengungsi merupakan warga Lebanon, Palestina dan Suriah. Mereka awalnya ingin menuju Yunani, namun terdampar di Siprus. Mereka sudah menerima “pemberitahuan untuk dideportasi,” kata Tully.

“Masing-masing individu berhak menggugat rencana ini sehingga kami tidak tahu berapa lama proses deportasi akan berlangsung,” katanya.

Tully mengatakan negara tujuan deportasi akan ditentukan selama proses deportasi berlangsung.

Beberapa pengungsi secara sukarela meminta untuk dipulangkan ke Lebanon ketimbang tinggal di kamp pengungsian.

Sekitar 15 orang mengajukan suaka di Siprus dan otoritas negara itu akan memproses klaim tersebut. Namun, para pengungsi lain tidak dapat selamanya tinggal di tenda pengungsian, kata Tully. (AFP/Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home