Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 15:50 WIB | Jumat, 06 November 2015

Kisah Kelam Bocah Pengungsi yang Terpisah dari Keluarganya

Kisah Kelam Bocah Pengungsi yang Terpisah dari Keluarganya
Azam menangis kesakitan karena luka pada rahang. (Foto-foto: BBC)
Kisah Kelam Bocah Pengungsi yang Terpisah dari Keluarganya
Azam pergi bersama pamannya sebelum perawatan selesai.
Kisah Kelam Bocah Pengungsi yang Terpisah dari Keluarganya
Azam bersama dengan keluarganya di rumah sakit di Jerman.

BELGRADE, SATUHARAPAN.COM – Kisah bocah pengungsi asal Suriah sepertinya tak akan pernah habis. Beberapa waktu lalu mayat Aylan Kurdi, seorang bocah pengungsi asal Suriah yang tewas terdampar di pantai Turki dengan keadaan tertelungkup pun menjadi sorotan publik menggambarkan betapa rindunya rakyat Suriah akan perdamaian sehingga mereka harus rela melawan kejamnya laut Mediterania.

Kisah pilu lainnya juga terjadi pada bocah pengungsi Suriah bernama Azam. Bocah berusia lima tahun itu terpisah dari keluarganya karena dia bepergian dengan pamannya terlebih dahulu ke Eropa.

Kasus kehilangan Azam sempat menjadi sorotan publik yang cukup besar dengan kampanye pencarian melalui media sosial #FindAzam.

Bahkan, wartawan BBC John Sweeney yang memimpin pencarian Azam juga menulis kicauan di akun pribadi media sosialnya tentang berita tersebut.

Sweeney akhirnya bertemu dengan Azam di Serbia ketika membuat sebuah program dokumenter mengenai jalur pengungsi untuk program BBC Panorama.

Terlindas Mobil

Keadaan Azam diperparah dengan tragedi mobil yang menindas rahangnya ketika dia sedang tertidur. Akibatnya, Azam mengalami patah rahang.

Namun, Azam menghilang sebelum perawatan usai bersama dengan pamannya di Belgrade.

Dalam program BBC Newsnight, melacak jejak jalur pengungsi yang diambil Azam dan pamannya, yang berjalan dari Serbia ke Hamburg di mana anak ini ditemukan oleh tim BBC setelah pencarian yang lama, dengan menggunakan media sosial.

Pamannya mengatakan kepada BBC bahwa sebuah serpihan telah mengenai mata Azam dalam penembakan di Damaskus dan dia diminta oleh orangtua anak itu untuk membawanya secepat mungkin ke Jerman untuk mendapatkan perawatan.

Dia mengatakan bahwa dia dipaksa untuk membawa anak itu keluar dari rumah sakit di Serbia karena prioritas utama adalah membawa dia ke Jerman secepat mungkin.

Bertemu Kembali dengan Keluarga

Setelah berpisah sekian lama dengan keluarganya, Azam kini dapat berkumpul kembali bersama dengan ayah, ibu dan saudaranya pada hari Kamis (5/11) di sebuah rumah sakit di Jerman. Di rumah sakit itu, ayahnya dirawat karena mengalami patah lengan dalam perjalanan ke Jerman melalui Yunani.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home