Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 20:18 WIB | Selasa, 06 Mei 2014

Ini Cara Bedakan Bakso Celeng dan Sapi, Menurut Wagub DKI

Ilustrasi warung bakso. (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tertangkapnya seorang penjual bakso oplosan daging sapi dan daging celeng (babi hutan) di Tambora, Jakarta Barat, membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berkomentar cara membedakannya, berdasarkan informasi yang pernah dirinya dengar.

“Saya tidak terlalu tau, tapi kata tukang masak temen saya gini, kalau daging yang lain terlalu matang, atau kurang matang, atau terlalu banyak bumbu, pasti tidak enak. Kalau kamu masaknya masih salah, salah bumbu, salah macam-macam, dan masih enak, itu pasti celeng. Itu kata temen saya,” ujar pria yang kerap disapa Ahok itu kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (6/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, penjual bakso berbahan oplosan antara daging sapi dengan daging celeng sudah ditangkap oleh aparat keamanan. Warung bakso bernama Bakso Mie Wonogiri (BMW) milik Sutiman (45) di Jalan Pekojan III, Tambora, Jakarta Barat sebelumnya ramai dikunjungi konsumen karena kelezatan rasanya. Namun perbuatan mengoplos daging sapi dengan daging celeng itu dianggap melanggar UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Basuki mengaku tidak heran dengan kejadian itu, karena sebelumnya memang sudah pernah terjadi. Dirinya berharap pihak terkait maupun aparat kepolisian terus melakukan pengecekan demi pemenuhan hak konsumen.

“Sudah pernah kejadian itu kan. Tapi terus cek saja. Kita mesti tegas kalau ada yang dicurigai, laporkan, lalu kita tangkap,” kata Basuki.

Dalam hal ini, pengaduan masyarakat dianggap sangat dibutuhkan oleh Basuki. Lantaran permainan oknum-oknum pedagang yang bermain terlalu banyak. Akan tetapi Basuki menampik terjadinya pelanggaran tersebut karena kontrol lemah dari pemerintah.

“Bukan kontrol lemah. Kan kalau di depannya dia pasang gambar sapi, kambing, tapi bisa saja produknya dia tuker. Makanya kita mesti cek saja (produknya). Dan harus ada sanksi,” tutur Basuki.
 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home