Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 12:23 WIB | Rabu, 03 Agustus 2016

IOC Serukan Perubahan Pengujian Anti Doping

Presiden Komite Olimpiade, Internasional, Thomas Bach (kanan) saat meninjau lokasi perkampungan atlet Olimpiade, di Rio De Janeiro, Brasil. (Foto: china.org.cn)

RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM – Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach menyerukan perubahan sistem pengujian anti-doping dunia.

Bach mengatakan perubahan pengujian anti-doping agar tidak terjadi kasus seperti kontingen Rusia yang dinyatakan Badan Antidoping Dunia (WADA) menjalankan praktik doping yang dibiayai negara.

Seperti yang dia jelaskan di xinhuanet.com, hari Rabu (3/8). Bach menyarankan kepada WADA agar merubah sistem anti-doping.

“Perkembangan terakhir menunjukkan perlunya review (peninjauan penuh, red) dari sistem anti-doping WADA,” kata Bach.

Bach menjelaskan WADA harus lebih transparan, mandiri, dan harmonis di seluruh dunia agar pengumuman tentang doping tidak hanya menjelang dimulainya ajang multi event tertentu.

Badan anti-doping dunia itu beberapa waktu lalu meminta IOC mencoret Rusia di Olimpiade.  

Tapi IOC mengesampingkan larangan dari WADA dan mengizinkan atlet Rusia yang bersih dari doping berlaga di ajang olahraga dunia empat tahunan tersebut.

“Mari kita hanya sejenak mempertimbangkan konsekuensi dari opsi ini,” kata dia.

“IOC tidak memiliki wewenang menyatakan sebuah organisasi atau federasi olahraga tertentu tidak mendapat standarisasi yang baik dari  WADA,” dia menambahkan.

Anggota Eksekutif IOC, Alex Gilady menyebut saat ini seharusnya yang menjadi sorotan dunia dengan terungkapnya skandal doping yang menimpa Rusia bukan IOC, melainkan WADA.  

“WADA yang harus berjuang keras memperbaiki reputasinya," kata  Alex Gilady.

Beberapa hari lalu,  WADA melancarkan kritik atas kegagalan IOC melarang Rusia berpartisipasi di Olimpiade Rio setelah sejumlah pembeberan skandal doping.

Badan yang berbasis di Montreal itu mengeluarkan sebuah pernyataan resmi yang menyebut sikap IOC sebagai keputusan yang mengejutkan seperti bom nuklir.

“WADA kecewa karena IOC tidak mengindahkan rekomendasi kami,” kata Presiden WADA, Craig Reedie.

“Laporan kami mengungkapkan program doping dukungan pemerintah Rusia yang melemahkan prinsip olahraga bersih dan sportif,” ia menambahkan.  (xinhuanet.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home