Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 12:11 WIB | Rabu, 29 Juni 2016

ISIS Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandara Ataturk

Petugas medis sibuk membawa korban bom bunuh diri di bandar udara Ataturk, Istanbul Turki dengan ambulance ke rumah sakit, hari Rabu (29/6). (Foto: dari Hurriyet)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Pelaku bom bunuh diri yang membawa senjata AK-47 dan menembaki wisatawan di bandara utama Turki, Attaturk, sebelum kemudian meledakkan diri pada hari Selasa malam (28/6) diduga adalah kelompok ekstremis Islamic State of Syria and Iraq (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah.

Sedikitnya 36 orang meninggal akibat kejadian itu dan 150 orang mengalami luka-luka.

Serangan itu berlangsung di lokasi yang berbeda di bandara Ataturk tak lama setelah pukul sembilan malam waktu setempat. Serangan diindikasikan merupakan operasi terencana - mirip dengan serangan terhadap bandara Brussels dan stasiun metro yang menewaskan 32 orang pada bulan Maret lalu.

Dua pejabat AS mengatakan kepada The Daily Beast bahwa mereka menduga  ISIS berada di balik serangan itu. Tapi mereka memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki data intelijen khusus mengidentifikasi pelaku pengeboman. Dan bahkan jika ISIS yang jadi pelakunya, belum jelas apa motif di balik serangan.

Tersangka utama lainnya adalah Partai Buruh Kurdistan, kelompok anti-Turki yang memperjuangkan kemerdekaan militan untuk suku Kurdi di Turki. Partai ini dikenal dengan inisial PKK.

Namun, PKK secara historis tidak melakukan jenis serangan membabi buta terhadap warga sipil. Sekitar 20 persen penduduk Turki adalah warga Kurdi, dan serangan tanpa pandang bulu seperti itu kemungkinan akan membunuh warga Kurdi juga.

Terlepas dari siapa yang bertanggung jawab, pejabat AS mengatakan serangan itu menjadi pengingat bahwa pada bandara yang pengamanannya  terbaik di dunia seperti Ataturk pun terdapat kerentanan.

Bandara Ataturk adalah salah satu bandara terbaik dunia dari sisi pengamanan tetapi juga yang tersibuk. Bandara ini  melayani lebih dari 50 juta penumpang tahun lalu. Terminal ini mengharuskan penumpang diproses melalui pemeriksaan screening sebelum memasuki pintu utama. Penumpang juga menjalani screening sebelum tiba di area keberangkatan.


Polisi Turki juga mengelola data yang luas tentang ekstremis Islam dan telah mendeportasi mereka bahkan ketika masih baru tiba. Yang sudah dideportasi termasuk pelaku bom bunuh diri Brussels, yang justru dilepaskan ketika mereka tiba di Belanda.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home