Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:31 WIB | Kamis, 04 Juni 2015

Israel Marah pada Swiss tentang Pameran Yang Kritik Militer di Palestina

Alon Sahar dan Shay Davidovich, keduanya mantan tentara Israel, berdiskusi di depan foto-foto yang akan tampil dalam pameran "Breaking the Silence" yang diselenggarakan oleh Kulturhaus Helferei di Zurich, Swiss. (Foto: AFP)

ZURICH, SATUHARAPAN.COM -  Israel melayangkan protes resmi kepada Swiss atas bantuan dana untuk pameran yang diselengarakan oleh lembaga non pemerintah (NGO) yang mengritik perilaku militer Israel terhadap Palestina, kata pejabat hari  Rabu (3/6).

Pameran ‘’Breaking The Silence’’ akan dibuka di Zurich, Swiss Kamis (5/6) ini yang diselenggarakan sebuah kelompok hak asasi  manusia yang anggotanya veteran yang perbnah bertugas pada Militer Israel di daerah pendudukan. Pameran menampilkan bagaimana perilaku militer Israel di wilayah pendudukan Palestina.

Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Hotovely, berupaya mencegah acara pameran itu, kata juru bicara kementerian, Emmanuel Nahason, kepada AFP.

"Kami tidak bisa menerima tindakan dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk mempermalukan tentara Israel di arena internasional dan menyebabkan kerusakan serius pada citra Israel," katanya. Duta Besar Israel untuk Swiss disebutklan "marah" kepada kementerian luar negeri Swiss, kata Nahason.

Kulturhaus Helferei, NGO yang didirikan pada tahun 2004 oleh mereka yang pernah bertugas pada militer Israel di kota Hebron, di Tepi Barat, Palestina. Kelompok ini sering bersitegang mengenai kegiatan politik dan militer Israel dan mengecamnya, sehingga merugikan citra Israel di luar negeri.

Bulan lalu, kelompok ini marah pada militer dengan menerbitkan laporan yang menuduh tentara telah menyebabkan banyaknya jumlah korban sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya, melalui penggunaan kekuatan militer secara sembarangan selama perang Gaza 2014.

Konflik 50 hari itu merenggut nyawa sekitar 2.200 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan 73 korban dari sisi Israel yang sebagian besar tentara.

Kelompok ini menggunakan foto dan kesaksian dalam pameran itu, dan berusaha untuk menjelaskan realitas sehari-hari tentang kehidupan di Tepi Barat yang diduduki. Kelompok ini telah menerima dana dari kedua kementerian luar negeri Swiss, dan kota Zurich, kata pejabat kepada AFP.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri yang dikonfirmasi Bmenyebutkan membantu sekitar 15.000 franc Swiss (atau setara US$ 16.000 atau Rp 200 juta) untuk pameran itu.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan Zurich menegaskan menyumbangkan 10.000 franc Swiss dari dana yang dapat digunakan untuk berbagai organisasi non-profit.

"Kami berpikir panjang dan keras sebelum memberikan uang ini," kata juru bicara Patrick Pons, dan menyebut pameran itu "sangat seimbang." Dia mengatakan pameran itu untuk membuka jalan bagi dialog. "Kami memahami bahwa telah dikritik," katanya kepada AFP.

"Tapi kita berpikir bahwa orang-orang di Zurich yang datang untuk mengunjungi pameran memahami hal ini, dan mereka bisa punya pendapat sendiri."

Pameran itu dibuka hari Kamis ini di Zurich. Andrea Konig, direktur Kulturhaus Helferei, organisasi penyelenggara pameran, mengatakan dia terkejut dengan intensitas kritik yang dilontarkan.

Mereka yang tidak setuju dengan acara ‘'Breaking the Silence’’ telah ditawarkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi yang akan diadakan bersama pameran, katanya. Konig juga meminta kedutaan Israel untuk berpartisipasi, tapi mereka menolak.

"Kami berpikir bahwa ada kesenjangan informasi antara Israel dan masyarakat internasional tentang apa yang terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi di sana," kata Shay Davidovich, yang bertugas pada tentara Israel selama tiga tahun.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home