Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 04:30 WIB | Jumat, 21 Agustus 2015

Jalesveva Jayamahe

Kisah tentang pelaut-pelaut tangguh Nusantara sungguh memesona saya, bahkan sebelum tempat ini bernama Nusantara....
Sedang berlabuh (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Nenek moyangku orang pelaut. Gemar mengarung luas samudra. Menerjang ombak tiada takut. Menempuh badai sudah biasa.” Kisah tentang pelaut-pelaut tangguh Nusantara sungguh memesona saya, bahkan sebelum tempat ini bernama Nusantara....

Sedini 1500 tahun sebelum Masehi, berbekal perahu bercadik sederhana dan petunjuk bintang sebagai alat navigasi, mereka bermigrasi dari daerah Yunan (Cina Selatan) hingga ke Madagaskar dan Pulau Paskah. Sebagian dari mereka tiba di wilayah Indonesia dan menjadi cikal bakal bangsa Indonesia.

Saat ini Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.  Sebanyak 17.500 pulaunya—4000-an di antaranya belum terdaftar di PBB—terhubung oleh perairan yang merupakan 2/3 bagian dari keseluruhan Nusantara; yakni seluas 3,2 juta km persegi. Garis pantai Indonesia merupakan salah satu yang terpanjang di dunia. Bahkan salah satu dari lima besar dunia, bersama-sama Kanada, Amerika Serikat, dan Rusia.

Profil Nusantara di atas, bila dikelola dengan baik, akan memberikan dampak menguntungkan bagi kesejahteraan bangsa dan keamanan negara. Oleh karena itu, sudah selayaknya kemaritiman Indonesia mendapatkan perhatian sesuai dengan potensi, proporsi, dan luasnya.

Presiden kita, Bapak Joko Widodo, pada pidato awalnya di kapal Phinisi, telah menunjukkan kepada seluruh bangsa ke mana perhatian dan upaya bangsa harus pula ditujukan. Komitmen beliau telah ditindak lanjuti oleh Ibu Susi Pudjiastuti, Menteri Perikanan kita yang gagah berani dengan mengamankan kekayaan kelautan kita dengan seketat-ketatnya.

Menjelang hari Maritim Nasional ke-70, 21 Agustus 2015, seorang Menteri Koordinator Maritim baru, Bapak Rizal Ramli, ditunjuk untuk melanjutkan dan memperbarui perjuangan bagi martabat kelautan kita.

Jalesveva Jayamahe! Di lautan kita jaya! Karena itu, marilah kita bernyanyi: ”Angin bertiup layar terkembang. Ombak berdebur di tepi pantai. Pemuda b'rani bangkit sekarang. Ke laut kita beramai-ramai.”

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home