Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 18:26 WIB | Senin, 27 Januari 2014

Jelang Sochi 2014, Persaingan Mao Asada dan Kim Yu Na Berlanjut

Jelang Sochi 2014, Persaingan Mao Asada dan Kim Yu Na Berlanjut
Mao Asada, atlet es luncur Jepang (foto dari olympic.org)
Jelang Sochi 2014, Persaingan Mao Asada dan Kim Yu Na Berlanjut
Kim Yu Na, atlet es luncur Korea Selatan (foto dari fansshare.com)
Jelang Sochi 2014, Persaingan Mao Asada dan Kim Yu Na Berlanjut
Julia Lipnitskaia, atlet es luncur asal Rusia (foto dari fskating.com)

SOCHI, SATUHARAPAN.COM – Olimpiade Musim Dingin yang diselenggarakan di Sochi, Rusia, mulai dari 7 Februari - 23 Februari mendatang, akan menjadi ajang persaingan tahun kelima bagi atlet seluncur es (figure skating) Mao Asada (23) dan rival terberatnya asal Korea Selatan, Kim Yu Na (23).   

Empat tahun silam di Vancouver, Asada yang saat itu masih 19 tahun, berhasil menggenggam medali perak, sementara saingan terberatnya Kim Yu Na mendapat medali emas.  

Tantangan terberat saat itu bagi Asada pada partai puncak ada pada dua kategori, yakni meluncur pada alunan lagu The Bells of Moscow, karya komponis legendaris Sergey Rachmaninov.

Pelatih Asada pada saat itu, Tatiana Tarasova, mengatakan nada musik The Bells of Moscow, terlalu rumit bagi remaja seusia Asada, tetapi Tarasova memutuskan untuk tidak mengubahnya, justru melihatnya sebagai tantangan baru .

Asada saat itu tertantang untuk melakukan gerakan triple axels, sebuah teknik dalam olahraga seluncur es dengan melompat 3,5, sebuah rotasi yang sangat sulit bagi atlet seluncur es perempuan.   

Tarasova mengatakan seandainya Asada saat itu dapat melakukan triple axels, Asada akan menjadi skater wanita pertama dalam sejarah untuk melakukannya, tidak hanya pada 2010.

“Upaya itu sangat berisiko, tetapi dia berani menerima tantangan tersebut,” kata Tarasova.

Asada pada saat perlombaan tersebut berhasil meluncur dua axel, dan berakhir dengan medali perak. “Saya marah dengan kinerja saya," kata Asada, menyesali kesalahannya saat itu.

Pada perhelatan Sochi Games 2014 ini, menurut rencana Asada akan meluncur lagi dengan karya Rachmaninov yang lain yakni Piano Concerto No 2, salah satu karya paling terkenal.

Asada pada 26 Februari 2010 berhasil melakukan gerakan triple axels tersebut. Gerakan itu pertama kali dilakukan di dunia oleh seorang wanita dalam sebuah kejuaraan olimpiade musim dingin. Tetapi, saat itu perolehan poin tinggi karena berhasil melakukan triple axels tidak berpengaruh, karena pada perolehan akhir poin Asada hanya 205,50, sementara Kim Yu Na memperoleh 228,56.

Asada bersiap untuk Olimpiade Sochi, dan dia ingin mendapatkan medali dari nomor lompatan triple axels.

“Saya tahu kinerja saya yang terbaik di masa lalu, jadi saya tidak akan puas dengan hasil yang lebih rendah,” kata Asada.

Sementara itu Kim Yu Na yang meraih medali emas pada Olimpiade Musim Dingin Vancouver pada 2010 diprediksi harus menghadapi tantangan ketat dari Asada, serta bintang-bintang usia remaja lainnya karena dia dituntut menjaga gelar juara yang telah ia peroleh di Sochi, Rusia, bulan depan.

Kim Yu Na dihadapkan pada beberapa saingan baru di dunia seluncur es, yakni atlet seluncur es tuan rumah Rusia, Julia Lipnitskaia menjadi juara termuda di 2014 International Skating Uni Eropa Championships di Budapest, Hongaria, pada usia 15 tahun, dia berhasil meraih kemenangan dengan poin 209,72 poin.

Lipnitskaia juga mengumpulkan medali emas pertama Rusia dalam kurun waktu delapan tahun pada nomor seluncur es tunggal wanita setelah rekan senegaranya Irina Slutskaya memenangkan di nomor yang sama di Lyon, Prancis, pada 2006.

Atlet lain yang potensial dari Rusia antara lain Adelina Sotnikova (18), yang meraih perak dengan 202,36 poin di kejuaraan figure skating di Hongaria tersebut. Ini adalah pertama kalinya Sotnikova melebihi 200 poin sepanjang kariernya.

Sebelum Vancouver Games  pada 2010, hanya Kim dan Mao Asada yang pernah mencapai skor lebih dari 200 poin dalam sebuah kejuaraan.

Kim memenangkan medali emas di Kanada dengan 228.56, Asada menyapu perak dengan 205.50 dan di tempat ketiga, atlet  wanita Kanada, Joannie Rochette, meraih perunggu dengan 202.64.

Pada cabang olahraga seluncur es yang berlangsung pada 2002 di Salt Lake, Amerika Serikat, Sarah Hughes, asal tuan rumah memenangkan medali emas, sementara Irina Slutskaya asal Rusia memenangkan medali perak, dan di tempat ketiga ada Michelle Kwan dari Amerika Serikat.

Selanjutnya pada penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2006 di Torino, Italia, Shizuka Arakawa dari Jepang meraih medali emas, Sasha Cohen dari Amerika Serikat meraih medali perak, dan peringkat ketiga Irina Slutskaya dari Rusia meraih medali perunggu.

Pada Sochi Games 2014 atau Olimpiade Musim Dingin 2014 bulan depan, cabang olahraga figure skating akan dipertandingkan mulai Kamis (6/2) hingga Minggu (22/2) di Iceberg Skating Palace, Sochi. (olympic.org/ examiner.com/ wikipedia.org/ chosun.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home