Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 02:13 WIB | Kamis, 11 September 2014

Jika Kemerdekaan Skotlandia Diakui, Crimea Ingin Pengakuan Serupa

Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyampaikan pidato kepada para warga selama kunjungannya ke kota pelabuhan Mariupol, 8 September 2014. Poroshenko pada Senin mengatakan Kiev berhasil "membebaskan" 1.200 orang yang ditahan pemberontak pro-Rusia dalam pemberontakan selama lima bulan. (Foto: AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin Crimea pro-Kremlin pada Rabu (10/9) mengatakan jika dunia mengakui kemerdekaan Skotlandia, maka dunia juga harus memberikan pengakuan serupa terhadap Crimea yang bergabung dengan Rusia.

Kepala regional sementara Sergei Aksyonov mengatakan Barat “tidak memiliki pilihan lain” kecuali mendukung tindakan Crimea untuk berpisah dari Ukraina, jika Barat menerima keputusan Skotlandia untuk berpisah dari Inggris.

Referendum Skotlandia mengenai apakah akan berpisah dari bentuk kesatuan selama 300 tahun akan digelar pada 18 September, dengan jajak pendapat menunjukkan kedua belah pihak imbang.

Crimea berpisah dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia setelah referendum kontroversial pada Maret.

“Jika di negara mana pun mayoritas rakyat (dari sebuah wilayah) memutuskan status kemerdekaannya maka saya secara pribadi mendukung hal ini,” kata Aksyonov seperti dikutip kantor berita Rusia Interfax.

“Orang-orang yang hidup di tempat tertentu lebih memahami proses yang terjadi di sana dan merupakan hak mereka untuk mengambil keputusan semacam itu,” ujarnya.

Kremlin menganeksasi Crimea dari Ukraina setelah mengerahkan tentara untuk mengambil alih wilayah tersebut dan mendorong untuk menggelar referendum, di mana mayoritas besar warganya mendukung untuk bergabung dengan Rusia. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home