Loading...
DUNIA
Penulis: Bayu Probo 15:38 WIB | Rabu, 10 September 2014

Ratu Elizabeth Tidak akan Bicarakan Referendum Skotlandia

Para pendukung kemerdekaan Skotlandia dalam sebuah kampanye. (foto: AFP)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Ratu Elizabeth tidak akan ikut dalam debat mengenai referendum kemerdekaan Skotlandia pekan depan, kata Istana Buckingham pada Selasa (9/9).

Jajak pendapat terakhir menunjukkan pendukung kemerdekaan Skotlandia sebesar 39 persen, yang menolak 38 persen. Sisanya masih belum memutuskan.

Klarifikasi itu muncul setelah beberapa media Inggris memberitakan bahwa ratu khawatir dengan kemungkinan perpecahan Inggris Raya, dan bahwa Perdana Menteri Inggris David Cameron ditekan untuk meminta anggota kerajaan agar turun tangan.

“Kenetralan konstitusional dari kedaulatan adalah prinsip kokoh dalam demokrasi kami dan sudah ditunjukkan oleh Ratu selama kekuasaannya. Oleh karena itu kerajaan berada di atas politik dan orang-orang yang berada di kantor politik memiliki tugas untuk menjamin kerajaan tetap netral,” kata seorang juru bicara Istana Buckingham.

“Pernyataan apa pun yang menyebutkan Ratu ingin memengaruhi hasil kampanye referendum saat ini adalah tidak benar. Yang Mulia Ratu hanya menilai ini adalah urusan rakyat Skotlandia.”

Menteri Pertama Skotlandia Alex Salmond, pemimpin kampanye prokemerdekaan Yes Scotland, mengatakan pada Selasa bahwa dia telah menemui ratu di rumahnya di Skotlandia di Balmoral Castle dua pekan lalu.

“Saya rasa Yang Mulia Ratu, yang sudah menyaksikan banyak kejadian selama kekuasaannya, akan merasa bangga menjadi Ratu Skotlandia, dan tentu kami akan merasa bangga jika dia menjadi Ratu di tanah ini,” kata Salmond.

Perjuangan Orang Skotlandia

Tuntutan untuk kemerdekaan didasarkan pada gagasan bahwa Skotlandia punya budaya sendiri, sistem perbankan, hukum dan pendidikan yang terpisah dari orang-orang Inggris. Jadi, Skotlandia harus memisahkan diri dari Inggris dan punya kebebasan yang dinikmati sebelum 1707. Sebelum itu, Kerajaan Skotlandia terpisah dari Kerajaan Inggris.

Gerakan kemerdekaan sangat beragam, mulai dari mereka yang ingin serangkaian transisi menuju kemerdekaan dengan transfer bertahap kekuatan untuk mereka yang ingin akses langsung ke kenegaraan berdaulat.

Sebuah parlemen Skotlandia didirikan pada 1999. Parlemen ini memiliki kekuasaan legislatif yang dahulu di bawah parlemen Inggris. Bagi beberapa orang, ini adalah transisi menuju kemerdekaan sejati Skotlandia.

Referendum kemerdekaan akan berlangsung pada 18 September 2015, dan Hari Kemerdekaan yang diusulkan yaitu Kamis 24 Maret 2016 mengikuti pembubaran Parlemen Skotlandia saat ini, yang direncanakan akan dijadwalkan berlangsung pada tengah malam pada Rabu 23 Maret 2016. (AFP/wikipedia)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home