Jokowi "Dikibuli" dan Kompolnas Ikut Berdosa

Ahli komunikasi politik Tjipta Lesmana, mantan Relawan Jokowi Juliaman Saragih, Jubir Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, dan Komisioner Kompolnas M Nasser membahas pengangkatan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri dalam diskusi bertema "Jokowi, Kok Gitu?". (Foto-Foto: Elvis Sendouw)

Ahli komunikasi politik Tjipta Lesmana, Komisioner Kompolnas M Nasser, dan mantan Relawan Jokowi Juliaman Saragih berdialog di sela-sela diskusi.

Para narasumber memberikan penjelasan terkait pengangkatan Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Prof Tjipta Lesmana memberikan penjelasan dalam diskusi "Jokowi Kok Gitu?" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/1).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ahli komunikasi politik Tjipta Lesmana, mantan Relawan Jokowi Juliaman Saragih, Jubir Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, dan Komisioner Kompolnas M Nasser, tampil sebagai pembicara dalam diskusi mengangkat tema "Jokowi Kok Gitu?" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (17/1), terkait pengangkatan Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Ahli komunikasi politik Tjipta Lesmana mengatakan Presiden Jokowi telah "dikibuli" dan Kompolnas pun ikut berdosa. "Kompolnas ikut berdosa menentukan Budi Gunawan, padahal Kompolnas hanya menggunakan copas (copy paste) dari pemeriksaan Bareskrim, Kompolnas tidak melakukan penyelidikan," kata Tjipta Lesmana.

Ia menduga Presiden Joko Widodo mendapatkan informasi yang salah dari bawahannya terkait penunjukan Kepala Lemdikpol Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai calon Kapolri. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno pun menyatakan Budi Gunawan bersih karena telah diselidiki Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Editor : Sotyati