Loading...
DUNIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 16:17 WIB | Kamis, 10 April 2014

“Jokowi Effect” Jadi Sorotan Utama Media Asing

Jokowi saat hendak memberikan hak suaranya pada Pemilihan Legislatif Pemilu 2014, di TPS 27, Menteng Jakara Pusat, pada Rabu (9/4). (Foto: Elvis Sendouw)

SATUHARAPAN.COM – “Jokowi Effect” menjadi sorotan beberapa media asing. Kebanyakan dari media tersebut menyatakan, hadirnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu calon presiden Republik Indonesia 2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), telah mempengaruhi proses dan hasil Pemilu di Indonesia.

Media Amerika Serikat, time.com mengatakan, “Pencalonan Gubernur DKI Jakarta sebagai Presiden Indonesia telah mengubah pandangan masyarakat terhadap politisi korupsi. Jokowi dipandang sebagai sosok harapan dan alternatif. Kebanyakan pemilih pemula cenderung memilih PDIP.”

Hal senada dituliskan penulis Jerman, Graham Lucas, menurutnya Jokowi merupakan Obama dari Indonesia. Jokowi sangat berperan penting dalam menghadirkan 19 persen suara bagi PDIP, sekaligus memenangkan Pemilu 2014. Hal tersebut dituliskannya dalam sebuah situs media asal Jerman, dw.de.

“Pemilu ini menandai munculnya superstar nasional baru dalam politik Indonesia. Gubernur yang sangat populer dari Jakarta, Joko Widodo, 52 tahun, dapat dipuji sebagai "Obama dari Indonesia. Ia telah membantu partainya untuk memenangkan pemilihan legislatif, menurut hasil quick count.

Jokowi memberikan PDIP sekitar 19 persen suara. Sekaligus menjadikannya partai penguasa baru di parlemen nantinya,” tulis Graham Lucas.

Kejutan Partai Islam dan Hasil Demokrat

Sedangkan perolehan partai berideologi islam juga menjadi sisi lain perhatian media asing. Sebelumnya, perolehan suara partai-partai Islam diprediksi akan mengalami penurunan dari Pemilu 2009. Saat itu total suara mereka bila digabungkan mencapai 29 persen, namun secara mengejutkan perolehan tersebut meningkat, mencapai 32 persen suara.

“Total perolehan suara partai politik Islam di Indonesia secara mengejutkan meningkat,  bila digabungkan mereka megumpulkan 32 persen suara. Sebelumnya, para pakar memperkirakan akan mengalami penurunan dari perolehan sebelumnya, 29 persen, pada Pemilu 2009. Meskipun Indonesia merupakan negara Islam terbesar di dunia, namun berbagai kasus korupsi yang menerpa beberapa partai Islam dipredikasi akan menjadi penyebab penurunan perolehan mereka,” dilansir melalui aljazeera.com.

Selain masalah Jokowi, media asing juga menuliskan mengenai anjloknya perolehan suara partai penguasa saat ini, Partai Demokrat. Kasus korupsi yang melilit beberapa kadernya dianggap sebagai penyebab turunnya kepercayaan masyarakat pada Partai Demokrat.

“Partai penguasa saat ini, Partai Demokrat, yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono jatuh dalam perolehan suara akibat beberapa skandal korupsi yang menerpa mereka melalui kader-kadernya,” tulis euronews.com. (time.com/dw.de/ aljazeera.com/ euronews.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home