Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:33 WIB | Sabtu, 23 April 2016

Jokowi: Islam Damai Aset Diplomatis Indonesia di Mata Dunia

Ilustrasi. Presiden Jokowi bertemu dengan PM Inggris David Cameron, di London, Inggris, Selasa (19/4) siang. (Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo mengatakan Eropa mengapresiasi dan memiliki harapan yang tinggi agar Indonesia dapat lebih berperan dalam mewujudkan perdamaian dunia. Menurutnya, Islam yang damai dan demokratis telah menjadi aset diplomatis Indonesia di mata dunia.

“Apresiasi dan harapan yang tinggi terhadap peran Indonesia untuk perdamaian melalui pengembangan Islam yang moderat, demokratis, dan toleran. Saat ini, Islam yang damai dan demokratis telah menjadi aset diplomatis Indonesia di mata dunia,” kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, hari Sabtu (23/4), usai melangsungkan kunjungan kerja ke Benua Eropa sejak hari Minggu (17/4).

Selain itu, menurutnya, kunjungan kerja kali ini juga berhasil mendapatkan kepercayaan dari kalangan pebisnis di sejumlah negara di Eropa dan Uni Eropa. Jokowi pun mengaku, kebijakan deregulasi yang dilakukannya mendapat sambutan positif.

Lebih jauh, Jokowi menjabarkan sejumlah komitmen dan prioritas kerja sama yang telah dilakukannya dalam kunjungan kerja ke Eropa.

Pertama, kata dia, dengan Jerman, Indonesia fokus pada pelatihan dan pendidikan vokasi, demi menciptakan tenaga terampil, kompetitif, dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Kemudian, Jokowi menyampaikan, dengan Inggris, Indonesia kerja sama dalam bidang ekonomi dan industri kreatif. Dia mengatakan, kerja sama tersebut nantinya akan segera Badan Eekonomi Kreatif.

“Saya senang kemarin melihat lima desainer muda Indonesia yang memajang produk di departemen store besar yang ada di Kota London, Inggris,” ujar Jokowi.

Ketiga, dengan Belgia dan Uni Eropa, menurutnya, kecepatan Indonesia dalam menyelesaikan scooping papers sangat dihargai dan tinggal melanjutkan kepada negosiasinya Terakhir, dengan Belanda, Indonesia hanya konsentrasi satu hal berkaitan dengan maritim dan pengeloaan air.

Sementara, dengan Belanda, kata Jokowi, Indonesia fokus pada masalah yang berkaitan dengan maritim dan pengeloaan air. Dia mengatakan, pada bulan November 2016 mendatang, Perdana Menteri Belanda bersama sejumlah delegasi dan pebisnis ‘Negeri Kincir Angin’ itu akan mengunjungi Indonesia.

“Total deal business to business yang saya catat di luar kita ada 20,5 miliar dollar Amerika Serikat (270,7 triliun rupiah),” tutur Jokowi.

Setibanya di Tanah Air, Presiden Jokowi disambut Wakil Presiden M. Jusuf Kalla bersama sejumlah pejabat negara, antara lain Mensesneg Pratikno, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home