Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 23:13 WIB | Jumat, 26 Agustus 2016

Jokowi Minta BUMN Rangkul Pengusaha Lokal

Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada Silaturahmi dan Dialog Nasional Ikatan Senior HIPMI Indonesia (ISHI) di Hotel Raffles, Jakarta, hari Jumat (26/8). (Foto: Dok. BPMI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk merangkul pengusaha lokal ketika tengah mengerjakan suatu pekerjaan di daerah agar tidak dimonopoli oleh BUMN sendiri.

“Saya titip ke BUMN, yang bangun di daerah, rangkullah pengusaha lokal. Ajak semuanya jadi subkontraktor. Jangan dikerjakan sendiri. Ekonomi kita gotong-royong, jangan sampai semua dipegang oleh BUMN,” kata Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada Silaturahmi dan Dialog Nasional Ikatan Senior HIPMI Indonesia (ISHI) di Hotel Raffles, Jakarta, hari Jumat (26/8).

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menjelaskan alasan mengapa pemerintah ingin membangun super holding BUMN agar lebih mandiri.

“Ke depan kita juga ingin membangun super holding BUMN, karena tanpa itu, setiap tahun harus disuntik modal, disubsidi. Menurut saya, kalau negara lain bisa, kita harus bisa,” ujar Presiden Jokowi.

Dorong BUMN Jadi Lebih Baik

Presiden juga mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia bukan sesuatu yang ringan terhadap situasi ekonomi global tengah tidak menentu. Menurutnya banyak negara mengalami pertumbuhan minus dua persen atau minus tiga hingga minus lima persen.

Di sisi lain, menurut Presiden kompetisi antar negara dan kompetisi antara kawasan sudah tidak terhindarkan lagi. Presiden mengatakan pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong adanya keterbukaan dan kompetisi di negeri ini.

“Setelah saya pelajari, orang kita kalau diberi kompetitor justru bergerak dengan sepenuh tenaga, yang diberi fasilitas, subsidi, dimanjakan justru tak berkembang,” kata Presiden Jokowi.

Presiden juga menjelaskan bagaimana kompetisi di perbankan telah mendorong bank-bank BUMN menjadi lebih efisien.

“Saat belum memiliki pesaing, bank-bank BUMN pada pukul 13.00 sudah tutup. Tapi begitu kompetisi dibuka, pelayanan dituntut menjadi lebih baik, sehingga tidak jarang pegawai bank-bank BUMN baru menyelesaikan pekerjaan pada pukul 22-23 malam,” kata Presiden.

“Bahkan bank-bank BUMN tersebut mendapat keuntungan yang lebih baik saat diberikan pesaing. Inilah kalau kita dampingi dengan kompetisi. Kalau tidak, ya tadi begitu,” dia menambahkan.

Presiden juga mencontohkan dengan SPBU Pertamina ketika pada tahun 1975-1990 yang suasananya kumuh. “Begitu dikompetisikan, kita lihat pompa bensin milik kita perbaiki diri. Seragam semua, karena merasa ada yang saingi. Saya kira psikologis seperti itu,” kata Presiden.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan maskapai penerbangan Garuda mengalami hal yang sama di mana pelayanan Garuda dan Merpati tidak diperhatikan dan kondisi loket tidak dirawat dengan baik.

“Sekarang begitu dibuka persaingan, loket menjadi lebih, pramugari juga melayani dengan baik. Ini kalau dikompetisikan,” kata Presiden.

Tampak hadir pada acara ini, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan juga para tokoh yang pernah berkiprah di HIPMI.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home