Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yunita Harahap Phillips 18:03 WIB | Minggu, 20 Oktober 2013

Jujur Sajalah

Terbuka (foro: ymindrasmoro)

SATU HARAPAN.COM – Teman saya curhat pengalamannya baru-baru ini. Ia punya pembantu baru yang selalu ngeyel kalau diberitahu. Belakangan ketahuan, sikap ngeyel-nya itu untuk menutupi ketidakjujurannya.

Awalnya Si Pembantu mengaku tidak bisa masak. Ketika disuruh menyiapkan bahan masakan hari itu, dia tidak melakukan apa yang diminta. Sebaliknya dia menyiapkan bahan lain dan memasaknya. Ketika ditanya kenapa melakukannya, Si Pembantu mengatakan bahwa bahan masakan yang diminta teman saya itu salah. Ketika teman saya masak beras merah, Si Pembantu minta dibelikan roti dengan alasan dia terbiasa bekerja di luar negeri sehingga lidahnya tidak cocok beras lagi.

Karena mereka sering konflik akhirnya teman saya memanggil si pembantu dan mereka bicara empat mata. Dari percakapan hati ke hati itu,  terungkap bahwa sebenarnya ia jago masak. Dia hanya ingin diberi kebebasan untuk masak tanpa ”diajari” tuannya. Dia juga sebenarnya tidak suka beras merah. Karena itu, dia minta roti, yang akhirnya diganti dengan beras putih.

Teman saya kaget. Dia menjelaskan bahwa dia percaya kepada Si Pembantu. Dia hanya ingin Si Pembantu bersedia belajar hal-hal baru, meski sudah jago masak. Setelah percakapan terbuka itu, teman saya dan pembantunya mulai membangun rasa percaya dan hormat satu sama lain. Teman saya membiarkan Si Pembantu bebas berkreasi mengatur menu makan. Alhasil, Si Pembantu bekerja dengan riang menyenangkan hati tuannya. Keduanya sama-sama bahagia dengan posisinya masing-masing.

Tidak jujur dan menyembunyikan kesalahan dalam suatu hubungan memang bisa menimbulkan perpecahan dan sakit hati yang dalam. Entah itu dalam hubungan kita sebagai suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik, dengan teman, sesama karyawan atau atasan, juga sebagai warga negara dengan pemerintah. 

Ketimbang ngeyel, berusaha menutupi kesalahan kita, lebih baik kita jujur dan berbesar hati untuk menyelesaikan persoalan yang dipendam. Hasilnya bukan hanya kebaikan buat kita dan sesama kita, melainkan juga pembentukan karakter masyarakat yang berkualitas.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home