Kapolri: Masih Negosiasi untuk Pembebasan Sandera di Papua
MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan upaya pembebasan dua warga Papua yang disandera oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih dalam tahap negosiasi dengan dibantu oleh Pemerintah Papua Nugini.
"Koordinasi sudah dilakukan antara aparat keamanan di Papua Nugini dengan perwakilan kita yang ada di sana, karena itu kita tunggu saja hasilnya," katanya di sela kunjungan ke Mapolda Nusa Tenggara Barat, hari Senin (14/9).
Sebelumnya, dua warga yang berprofesi sebagai penebang kayu dari sebuah perusahaan yang berlokasi di Skofro, Distrik Keerom, Papua, bernama Sudirman (28) dan Badar (20), dilaporkan telah disandera kelompok bersenjata. Perusahaan penebangan kayu itu terletak di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.
Sekelompok bersenjata menyandera mereka pada hari Jumat (11/9) dan diketahui sebagai OPM dari kelompok Jeffrey. Kedua WNI itu disandera setelah sebelumnya terjadi penyerangan disertai penembakan, kemudian keduanya setelah disandera langsung dibawa ke Skouwtiau, Vanimo, Papua Nugini.
Dalam pernyataan sikap OPM dari kelompok Jeffrey, mereka mengungkapkan dua WNI yang disandera itu dapat dilepaskan jika anggotanya yang tertangkap pihak Polres Keerom, Papua, beberapa waktu lalu dalam kasus narkoba, juga dibebaskan.
"Tentu kita tidak bisa ikuti cara-cara seperti itu, karenanya semua sangat tergantung dari pemerintah sana dalam bernegosiasi dengan pihak kelompok bersenjata itu," ucap Jenderal Badrodin menanggapi pernyataan OPM itu. (Ant)
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...