Loading...
OPINI
Penulis: Iyun Anomsari Antonio 02:38 WIB | Sabtu, 16 April 2022

Kartini Moderen Ala Barbie Dolls

Kartini Moderen Ala Barbie Dolls
Dua perempuan Indonesia yang menjadi Barbie Role Model, Saur Marlina Manurung (Butet Manurung), dan Anne Avantie. (Foto: dok. Ist)
Kartini Moderen Ala Barbie Dolls

SATUHARAPAN.COM-Memasuki bulan April kita diingatkan tentang Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, bertepatan dengan hari kelahiran pahlawan perempuan Indonesia yang kita sangat kenal, yaitu Raden Ayu Kartini (kadang di beberapa buku sejarahtertulis Raden Adjeng). Even ini sering terlupakan dibandingkan dengan hari Ibu yang setiap tahunnya kita peringati pada tanggal 22 Desember.

Referensi tentang Kartini lebih banyak dimiliki oleh museum-museum di negeri Belanda, terutama surat-surat pribadi dengan sahabat perempuannya seorang istri opsir Belanda yang pernah bertugas di Indonesia semasa Kartini  hidup, yaitu sekitar tahun 1879 sampai 1904.

Surat Kartini berisi curhatan kepada sahabat ini menggambarkan jiwa Kartini muda yang ingin kemandirian dari para gadis Indonesia yang pada saat itu dilarang bersekolah tinggi. Jiwa surat Kartini ini juga sangat jelas menginginkan kemandirian para perempuan Indonesia (d/h Hindia Belanda) agar dapat berprestasi / berprofesi serta dapat meniti karier dan mempunyai pekerjaan (profesi) yang sama dengan para pria dalam membangun ekonomi negeri Indonesia tercinta. Singkat cerita Kartini berharap para perempuan bukan hanya menjadi Ibu Rumah Tangga yang hanya memasak untuk keperluan keluarga saja.

Salah satu referensi untuk mendapatkan figur Kartini muda bisa didapat dari film Kartini, yang dibintangi Dian Sastro, Christine Halim, Acha septriasa, dll, yang diproduksi tahun 2017 dengan sutradara Hanung Bramantyo

Walaupun site penggambilan gambar banyak diwarnai oleh improvisasi tim Sutradara dan Produser, tapi saya berusaha menangkap makna jiwa pembaharu dari seorang Raden Ayu putri Bupati Rembang ini,

Sebelum film ini, ada film tentang Kartini yang telah diproduksi lebih dahulu, pada tahun 1982, karya sutradara Syumanjaya, dengan artis Yenny Rachman pada saat masih belia.

Adalagi film berjudul “Surat cinta untuk Kartini “ diproduksi pada tahun 2016, bertutur tentang Sarwadi (Chicco Jerikho) yang diceritakan sebagai duda beranak satu, pada hari pertama bekerja sebagai petugas Pos di mana salah satu surat yang harus dihantarkan adalah untuk Kartini (Rania Putrisari), dengan parasnya yang ayu dan tampak peduli dengan rakyat kecil, membuat Sawardi langsung jatuh hati. Kisah selanjutnya langsung dapat ditebak yang pastinya akan memainkan perasaaan para penontonnya.

Tapi sayang film surat cinta untuk kartini  ini bukan film dokumenter tentang tokoh Kartini, tetapi produser film mengangkat ide cerita ini karena terinspirasi secara imajiner dengan kehidupan tokoh Kartini muda yang penuh semangat sekaligus berjiwa  “pendobrak“ yang bertujuan memajukan Perempuan Indonesia agar bisa bersekolah tinggi dan berbekal ilmu yang maju.

Dalam hari Perempuan International (International Women’s Day) yang diperingati tanggal 8 maret setiap tahun, pada tahun ini bertema “Gender equality today for a sustainable tomorrow” yang mengangkat kesetaraan gender untuk mengakui kontribusi para perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia, yang memimpin tugas adaptasi, mitigasi dan respon perubahan iklim untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan untuk semua pihak.

Mattel mengapresiasi para tokoh dunia inspiratif, lewat produk terlaris mereka, boneka Barbie, perusahaan ini sudah sering membuat Barbie edisi terbatas dengan meminjam sosok para perempuan berprestasi dari seluruh dunia.

Penghargaan Barbie Role Model 2022 diberikan kepada Saur Marlina Manurung yang akrab dipanggil Butet Manurung. Bu Guru Butet ini setelah lulus kuliah mendedikasikan dirinya untuk pendidikan bagi anak-anak rimba dan suku Kubu di pedalaman hutan Jambi dengan mendirikan Sokola Rimba. Ini sekolah rintisan sejak tahun 2003 dan sekarang menjadi Sokola institute agar dapat menjangkau suku-suku terpencil nusantara lainnya dengan sedikit adaptasi pendekatan budaya setempat.

Mattel menetapkan Butet Manurung sebagai satu dari 12 tokoh dunia yang menerima One of A Kind (OOAK) Doll atau boneka khusus yang dibuat menyerupai sosoknya dan hanya ada satu-satunya di dunia.

Barbie Role Model adalah inisiatif Mattel sejak tahun 2015 yang secara konsisten mengangkat profil dan cerita legendaris para perempuan hebat di seluruh dunia, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak perempuan untuk terus berani mengejar cita-cita dan meraih impiannya.

“Sebagai brand yang memiliki misi untuk memberikan inspirasi kepada anak perempuan, Barbie memberikan penghargaan kepada para perempuan hebat yang bisa menjadi role model bagi mereka,” ungkap Lisa McKnight, Senior Vice President and General Manager Barbie.

“Saat ini perempuan di seluruh dunia telah memainkan peran penting dalam berbagai bidang, dan melalui Barbie, dengan bangga kami mempersembahkan penghargaan ini kepada role model tersebut di dunia nyata sebagai pengingat bagi anak perempuan bahwa mereka bisa menjadi apa saja yang mereka impikan”

Perempuan Indonesia pertama yang telah lebih dahulu mendapat kehormatan sebagai Barbie Roll Model pada tahun 2021 adalah Anne Avantie, seorang Designer senior Indonesia dengan segudang prestasi bukan hanya di dunia fesyen dan budaya, terutama pelestarian dan pengembangan kerajinan batik, ditambah dengan kepeduliannya kepada sesama termasuk dalam membantu usaha kecil dan menengah.

Selanjutnya, ditunggu kiprah para kartini muda untuk berkarya, berprestasi dan berbuat sesuatu bagi keluarga, lingkungan sekitar, masyarakat, dan dunia dengan memberikan dampak positif bagi orang lain serta diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi para perempuan Indonesia di masa depan.

Bravo para Kartini Muda.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home