Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Prasasta Widiadi 16:04 WIB | Jumat, 31 Oktober 2014

Kebutuhan Dasar Pengungsi Sinabung, Aman

Kepala Hubungan Masyarakat dan Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. (Foto: Elvis Sendouw).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kebutuhan mendasar (sandang, pangan, papan) masyarakat yang tinggal di daerah pengungsian di sekitar Gunung Sinabung, Provinsi Sumatera Utara dipastikan aman.

Kepala Hubungan Masyarakat dan Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, memastikan hal tersebut saat memberi keterangan kepada para pewarta pada Jumat (31/10) di kantor BNPB, Jalan Juanda, Jakarta.

“Kebutuhan logistik pengungsi aman selama enam hari ke depan seperti makan, minum, shelter, kesehatan, sanitasi, pendidikan, air bersih, dan beberapa lainnya mencukupi. Sesuai dengan aturan pelayanan pengungsi," kata Sutopo.

Menurut Data BNPB, Saat ini, terhitung sekitar 3.284 pengungsi dari 1.018 kepala keluarga menempati pengungsian yang tersebar di 12 titik. Para pengungsi ini berasal dari Desa Kuta Tengah, Desa Sukanalu, dan Desa Sigarang-garang.

Sementara sejumlah 6.179 pengungsi dari 2.053 kepala keluarga tinggal di hunian sementara yang berasal dari desa-desa yang terdampak erupsi Gunung Sinabung antara lain Desa Sukameriah, Desa Bekerah, Desa Simacem, Desa Kuto Tunggal, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Desa Kinayan yang tempat tinggalnya berada pada radius 3 hingga 5 kilometer dari kawah.

Sutopo menjelaskan bahwa beberapa kementerian dan lembaga telah melakukan beberapa upaya untuk mencukupi berbagai kebutuhan mendasar.

“Kementerian Sosial telah mengeluarkan anggaran sebanyak 16 miliar rupiah untuk urusan santunan, dan pemakaman warga yang meninggal dunia, sementara Kementerian Kesehatan telah mengucurkan sebanyak 1,75 miliar rupiah untuk pelayanan kesehatan, obat-obatan, masker dan lain-lain,” kata Sutopo.

Sutopo menambahkan Kementerian Pekerjaan Umum juga ikut andil dalam penanganan bencana Sinabung dengan menganggarkan sejumlah 1 miliar rupiah guna sanitasi dan kebutuhan air bersih. Sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan 4,6 miliar untuk pemenuhan kebutuhan alat sekolah, dan beasiswa bagi para pelajar terdampak bencana Gunung Sinabung.

Pada Rabu (29/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi sejumlah lokasi penting korban erupsi Gunung Sinabung bersama Menteri Sosial Kabinet Kerja, Khofifah Indar Parawansa

Jokowi saat itu memberi beberapa rekomendasi dan arahan yakni memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar segera melakukan relokasi terhadap hutan seluas 450 hektar di Kacinambun Puncak agar dapat digunakan sebagai akses jalan menuju hunian tetap (huntap).  

Pada Kamis (30/10) BNPB bersama TNI (Tentara Nasional Indonesia), Kementerian Pekerjaan Umum, BPBD (Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Karo, BPBD Provinsi Sumatera  Utara, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, dan Pemda Karo melakukan survai ke Kawasan Hutan Siosar dan Kawasan Agropolitan Siosar di Desa Kacinambun

“Mudah-mudahan Sabtu (1/11) peralatan berat Zeni TNI akan tiba di lokasi untuk kemudian membangun jalan sepanjang 3,8 km dan lebar 12 meter. Diharapkan jalan selesai kurang dari satu bulan,” Sutopo mengakhiri penjelasannya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home