Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:36 WIB | Sabtu, 22 Februari 2014

Keluarga Korea Utara dan Selatan Berpisah Setelah Reuni

Mereka berpisah setelah pertemuan yang langka dan singkat setelah 60 tahun, dan mungkin tidak bertemu lagi. (Foto: Ist)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Keluarga yang terpisah di Korea Utara dan Selatan mengadakan acara perpisahan pada Sabtu (22/2) setelah mereka bersatu kembali untuk pertama kalinya sejak perang memisahkan mereka 60 tahun lalu. Mereka mengetahui bahwa mereka hampir pasti tidak akan pernah bersama lagi setelah kembali ke Utara dan Selatan.

Reuni keluarga itu berlangsung singkat selama tiga hari, dan merupakan pertemuan yang penuh emosi. Seorang berusia 80 tahun warga Korea Selatan diizinkan untuk bertemu dengan 180 kerabat mereka di Utara selama satu jam sebelum berpisah.

Keluarga-keluarga  itu bertemu dengan menghabiskan total 11 jam pada enam kali  pertemuan bersama-sama sejak hari Kamis, termasuk pertemuan massal dan makanan bersama, serta reuni pribadi tanpa kamera media.

Kim Yong-Ja dari Korea Selatan membawa potret ibunya, Seo Jeong-Suk, yang meninggal pada usia 90 hanya dua pekan sebelum reuni, untuk bertemu dengan kakaknya dari Utara.

"Ibu, ini Young-Sil, orang yang Anda ingin melihatnya," kata dia sambil memegang potret dekat dengan wajah adiknya.

Kim Dong- Bin (80 tahun), bertemu saudara-saudara perempuannya dan saudara dari Utara. "Saya sangat senang melihat Anda semua. Tetap sehat dan melihat Anda lagi setelah reunifikasi," kata dia.

Dia memberi mereka mantel musim dingin tebal, sepasang sepatu dan jam tangan sendiri.

Ada Yang Sakit

Dua warga Korea Selatan lainnya harus menghentikan reuni mereka pendek karena masalah kesehatan, kembali pada hari Jumat ke rumah dengan ambulans, kata sebuah laporan media setempat.

"Terima kasih untuk bertahan dan hidup dengan baik," kata dia kepada anak-anaknya dari Utara sebelum dia dibawa ke dalam ambulans Jumat.

"Saya tidak menyesal sekarang. Silahkan mengubur sisa-sisa saya di perbukitan di kampung halaman saya (di Utara) saat reunifikasi datang," kata dia kepada putranya yang lain, yang ayahnya ada di Selatan.

Puluhan juta orang mengungsi akibat gelombang Perang Korea 1950-1953, dan terpisah oleh garis perbatasan dari selatan le utara semenanjung Korea. Kekacauan dan kehancuran memisahkan saudara-saudara, orang tua dan anak-anak, suami dan istri.

Konflik diakhiri dengan gencatan senjata, dan bukan perjanjian perdamaian, maka kedua Korea sebenarnya secara teknis masih berperang. Dan pengiriman secara langsung surat atau bertelepon dilarang di antara kedua Korea.

Reuni pekan ini adalah yang pertama dalam tiga tahun, secara luas dilihat sebagai kemungkinan langkah menuju hubungan lintas perbatasan kedua Korea.

Reuni diadakan di Gunung Kumgang, di Korea Utara dekat perbatasan yang dijaga ketat, dan pertemuan terjadi melalui negosiasi yang intens.

Konsesi Langka

Pertemuan itu merupakan konsesi yang langka dari Korea Utara yang sempat mengancam  membatalkan karena memprotes pihak Selatan  yang mengadakan latihan militer bersama Amerika Serikat yang dimulai pada hari Senin.

Pertemuan yang penuh emosional terjadi. Ketika keluarga  bertemua, mereka bertatap muka untuk pertama kalinya, dan terlihat beberapa hanya merangkul dan menangis. Lainnya menatap dan membelai wajah satu sama lain, tampaknya tidak mampu percaya bahwa mereka berada di ruangan yang sama.

Reuni tidak sepenuhnya murni. Setelah pertemuan-pertemuan pribadi, beberapa peserta dari Korea Selatan mengeluh bahwa politik telah mengganggu pertemuan.

"Saya sedikit kecewa karena semua komentar politik mereka," kata Choi Don-Myung setelah pertemuan tiga jam dengan kakaknya dan putrinya.

Kim Dong-Bin (81 tahun) mengatakan, dua saudara dia datang dan mengecam kehadiran pasukan AS di Korea Selatan. "Mereka menimpakan kesalahan pada pasukan AS dan mengatakan reunifikasi itu hanya mungkin jika mereka ditarik keluar," kata Kim.

Dalam sebuah gerakan niat baik, Seoul pada hari Jumat menyetujui mengirim dua kelompok bantuan swasta hampir satu juta dolar AS berupa obat tuberkulosis dan susu bubuk ke Korea Utara.

Setelah kelompok Korea Selatan pulang ke rumah, kelompok lain, 88 warga Korea Utara melakukan perjalanan ke Gunung Kumgang untuk memenuhi 361 kerabat mereka dari Selatan  pada hari Minggu sampai Selasa.

Program reuni mulai digalakkan setelah pertemuan puncak Utara-Selatan yang bersejarah pada tahun 2000, namun jumlah yang meminta berpartisipasi sangat banyak, jauh melampaui orang-orang bisa dipilih.

Bagi banyak orang, waktu mereka bisa habis karena usia. Tahun lalu saja, ada 3.800 warga Korea Selatan yang sudah tua dan didaftar untuk reuni, tetapi meninggal sebelum hari yang dinanti tiba. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home