Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:02 WIB | Senin, 31 Oktober 2016

Kemenag Jelaskan Soal Dirjen Bimas Kristen Dijabat Muslim

Pergantian Oditha Rintana Hutabarat oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kabalitbangdiklat) Kemenag RI, Abdurrahman tidak akan menimbulkan masalah prosedural dan kelembagaan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarkat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), Machasin. (Foto: Melki Pangaribuan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarkat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag), Machasin, menjelaskan proses diangkatnya Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Bimas Kristen Kemenag, Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D, yang notabene seorang Muslim.

Sebelumnya banyak masyarakat mempertanyakan hal itu.

Kepada satuharapan.com yang menanyakan hal itu, Machasin mengatakan, pergantian Dirjen Bimas Kristen dikarenakan pejabat sebelumnya, Oditha Rintana Hutabarat, M.Th, telah pensiun pada 2016 ini. Sementara saat ini belum ada pejabat eselon I dari penganut Kristen di Kementerian Agama. Oleh karena itu jabatan tersebut diisi oleh pejabat yang berlatar belakang Muslim.

Menurut dia, jika jabatan Dirjen Bimas Kristen tersebut diisi oleh pejabat berlatar belakang Katolik, akan terjadi rangkap jabatan dan dikhawatirkan menimbulkan masalah baru.  

“Dirjen Kristen itu pensiun. Nah belum bisa diangkat Dirjen baru, lalu dirangkap oleh Dirjen yang sudah ada kan. Eselon I dirangkap eselon I, yang ada Muslim atau Katolik. Katolik jadi masalah kalau justru merangkap,” kata Machasin kepada satuharapan.com di Yogyakarta, hari Sabtu (29/10).

“Jadi ini sebetulnya (Dirjen) Budha dan Kristen itu dirangkap oleh eselon I yang ada. Pelaksana tugas kan sudah ada. Tapi rekrutmennya yang belum ada.  Saya tidak tahu dari kapan itu,” katanya.

Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta itu, mengaku akan pensiun juga dan posisinya akan digantikan oleh Muslim juga. Pasalnya, saat ini pejabat eselon I tersisa tujuh orang.

“Saya juga mau berhenti dan nanti dirangkap orang juga. Iya, nanti yang rangkap pasti orang Islam juga karena yang ada hanya orang Islam,” kata dia.

“Eselon I yang ada tinggal Hindu satu, lalu Muslimnya ada lima, lalu Katolik satu. Jadi tinggal tujuh, saya tidak hitung. Pasti nanti dirangkap dari tujuh itu,” dia menambahkan.

Machasin mengatakan, pergantian Oditha Rintana Hutabarat yang digantikan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kabalitbangdiklat) Kemenag RI, Abdurrahman, tidak akan menimbulkan masalah prosedural dan kelembagaan.

“Itu kan yang (Muslim hanya) melaksanakan tugas saja sampai ada Dirjen baru. Jadi tidak ada masalah (mengenai prosedur teknis kalau dipimpin Muslim). Tidak ada,” dia menegaskan.

Machasin mengatakan, pelaksana tugas dari penganut Muslim itu akan terus menjabat hingga Dirjen Bimas Kristen baru terpilih berdasarkan rekrutmen yang diselenggarakan negara.

“Jadi Dirjen Bimas Kristen tidak ada, cuma satu. Jadi nanti dipilih Dirjen barunya dari open recruitment. Bukan dari PNS, tapi ini kan berdasarkan KPA (Kuasa Pengguna Anggaran). Jadi nanti dipilih Dirjen barunya dari open recruitment,” kata dia.

September 2016

Berdasarkan situs resmi bimaskristen.kemenag.go.id, Dirjen Bimas Kristen Oditha Rintana Hutabarat  terakhir kali aktif saat hadir dalam kunjungannya ke Timika melakukan pertemuan dengan ketua STT Rusel dan STAK Oikumene Timika  beserta mahasiswa pada tanggal 24 Agustus 2016.

Pada bulan September, Plt. Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, Ph.D. dilaporkan memberikan pemaparan anggaran Ditjen Bimas Kristen Tahun Anggaran 2017 pada acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR-RI dengan Kemenag tentang Pendalaman Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKAKL) Tahun Anggaran 2017 di ruang rapat Komisi VIII DPR-RI di Senayan, Jakarta pada tanggal 27 September 2016.

Kemudian Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kabalitbangdiklat) Kemenag RI itu dilaporkan hadir diberbagai kesempatan termasuk memberikan sambutan pada acara Wisuda STAKN Kupang pada hari Kamis, 29 September 2016. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home