Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 14:30 WIB | Jumat, 13 Mei 2016

Kemendag-Bulog Serap Bawang Merah Atasi Harga Tinggi

Ilustrasi. Bawang merah (Foto: Dok Satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag), Robert James Bintaryo mengatakan Kemendag bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sedang melakukan upaya untuk menekan harga bawang merah yang masih cukup tinggi dengan menyerap bawang di sejumlah daerah di Indonesia.

“Ya ini kan Bulog lagi turun untuk menyerap bawang-bawang di daerah kerja sama dengan Kementan juga dan juga dengan kita (Kemendag),” kata Robert yang ditemui satuharapan.com di kantor Kemendag, Jakarta, hari Jumat (13/5) siang.

“Staf saya kan ada juga yang turun mencari daerah-daerah yang panen dan ada komitmen-komitmen yang sudah diminta,” dia menambahkan.

Lebih lanjut dia memastikan akan ada operasi pasar untuk menekan harga bawang yang cukup tinggi di pasaran. Rencananya Bulog akan melakukan operasi pasar setelah menyerap bawang merah dari sejumlah petani di daerah.

“Rencananya ada dari Bulog. Ya ini Bulog diminta untuk menyerap dulu (bawang-bawang) dari petani dibantu sama Kementan,” katanya.

“Kementan yang mencari daerah-daerah mana yang petani-petaninya yang siap menjual ininya (bawang merah),” dia menegaskan.

Ketika ditanya mengenai usulan pengusaha untuk mengimpor bawang merah dari Vietnam, Robert menjawab itu sebagai masukan saja dari pengusaha.

“Mungkin itu masukan. Saya enggak begitu mengikuti kalau masalah impor ya. Saya hanya melihat untuk dari segi harga dan ininya (bawang merah),” katanya.

Sementara itu ketika dihubungi satuharapan.com, hari ini (13/5), Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan dan Bulog, Benny Soetrisno, menilai harga bawang merah yang masih cukup tinggi di pasaran disebabkan supply (persediaan) dalam negeri mengalami kekurangan.

Dia mengusulkan supaya Kemendag dan Kementan untuk membuat kebijakan mengimpor bawang merah dari Vietnam.

“Mengenai harga Bawang merah kalau tinggi di pasaran karena supply dalam negeri kurang, maka Kemendag dan Kementan harus membuat kebijakan memasukan (impor) bawang merah dari Vietnam,” kata Benny.

"Sampai adanya supply dari dalam negeri. Kalau tidak ada supply pasti akan mengakibatkan kenaikan inflasi," dia menambahkan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home