Loading...
INSPIRASI
Penulis: Julianus Mojau 04:44 WIB | Senin, 17 Agustus 2015

Kemerdekaan: Tanggung Jawab

Kemerdekaan Indonesia hanyalah sah dan abadi kalau kemajemukan wajah Allah di tengah kehidupan berbangsa dirawat dengan baik.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Sebagai bangsa kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memperkenankan kita boleh memasuki tahun kemerdekaan yang ke-70. Kemerdekaan politis yang diproklamasikan para pendiri bangsa diyakini sebagai tindakan penyelamatan Allah sendiri dalam sejarah Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat secara ekonomi dan politik. Itu tampak jelas dalam alenia ketiga Pembukaan UUD 1945: ”Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”

Karena itu, sangat beralasan jika mereka menyepakati ”Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai dasar pertama kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Persepakatan politis-teologis ini menandaskan komitmen bahwa kebangsaan ke-Indonesia-an merupakan karya nyata Allah bagi rakyat Indonesia supaya kesegambaran rakyat Indonesia dengan Sang Pencipta-Nya tidak dinjak-injak oleh kekuasan mana pun di dunia ini.

Sebaliknya kesegambaran rakyat Indonesia dengan Allah itu yang bersuku-suku bangsa itu  tetap memancarkan kemuliaan wajah Allah yang beraneka ragam itu. Pendek kata: pernyataan politis-teologis itu menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia hanyalah sah dan abadi kalau kemajemukan wajah Allah di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara itu selalu dirawat dengan baik. 

Itu juga berarti bahwa kemerdekaan Indonesia itu mengandaikan panggilan bagi setiap warga negara, warga masyarakat dan warga bangsa Indonesia untuk bertanggung jawab atas kemajemukan wajah Allah dalam masyarakat Indonesia sebagai masyarakat majemuk. Sehingga pada masa mendatang tidak akan lagi terjadi tindakan-tindakan kekerasan—atas nama apa pun baik agama maupun ideologi—yang melukai wajah Allah dalam wajah saudara-saudari sesama kita yang berbeda keyakinan, agama, budaya dan ideologi.

Kemerdekaan merupakan tanggung jawab baik terhadap diri sendiri maupun terhadap sesama kita. Semakin bertanggung jawab, semakin nyata pula kemerdekaan kita. Itu juga yang tersurat dalam naskah suci: ”Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih (Gal. 5:13).”

Merdeka!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home