Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 11:12 WIB | Minggu, 13 Maret 2016

Kesenian Reog Digelar Menuju Pengakuan Warisan Dunia UNESCO

Kesenian Reog Digelar Menuju Pengakuan Warisan Dunia UNESCO
Para seniman yang tergabung dalam Komunitas Reog Ponorogo (KRP) menggelar kesenian Reog di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (13/3) pada saat kegiatan Car Free Day. Pagelaran kesenian Reog yang rencananya akan digelar setiap hari Minggu pagi dalam rangka menuju pengakuan United Nations Education Scientific Culture Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia (Foto-foto: Dedy Istanto).
Kesenian Reog Digelar Menuju Pengakuan Warisan Dunia UNESCO
Salah satu seniman Reog Ponorogo beraksi dengan menyemburkan api dalam pagelaran kesenian Reog Ponorogo di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Kesenian Reog Digelar Menuju Pengakuan Warisan Dunia UNESCO
Para seniman membawa lima Reog Ponorogo dalam rangka menuju pengakuan warisan dunia dari UNESCO.
Kesenian Reog Digelar Menuju Pengakuan Warisan Dunia UNESCO
Salah satu seniman dari Komunitas Reog Ponorogo saat beraksi menyemburkan api dalam pagelaran kesenian Reog di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat yang disaksikan ratusan pengunjung CFD.
Kesenian Reog Digelar Menuju Pengakuan Warisan Dunia UNESCO
Seorang seniman dari Komunitas Reog Ponorogo saat beraksi memasukan api ke dalam mulut dalam pagelaran kesenian Reog yang digelar di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat menuju pengakuan dari UNESCO sebagai warisan dunia.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komunitas Reog Ponorogo (KRP) meminta United Nations Education Scientific Culture Organization (UNESCO) mengakui kesenian Reog sebagai warisan budaya dunia. Pernyataan sikap tersebut ditandai dengan menggelar kesenian Reog di kegiatan Car Free Day (CFD) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Minggu (13/3).

Pagelaran kesenian Reog digelar dalam rangka mensosialisasikan kesenian tersebut kepada masyarakat yang rencananya akan diadakan setiap hari Minggu pagi pada saat kegiatan CFD untuk menuju pengakuan UNESCO sebagai warisan dunia. Ratusan pengunjung CFD dengan antusias menyaksikan pertunjukan kesenian Reog Ponorogo yang terdiri dari lima pemain Reog dan sejumlah penari dengan berbagai atraksi.

Kesenian Reog merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang menjadi hasil budi daya manusia dalam memberi pengaruh terhadap kehidupan dimana eksistensinya mengandung nilai historis, filosofis, religius, dan edukatif.

Reog telah mendapatkan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Nomor 026377 pada tanggal 7 Februari 2004 yang telah telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya Indonesia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home