Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 11:47 WIB | Selasa, 20 Desember 2016

Ketua DPR Sayangkan Penembakan Dubes Rusia untuk Turki

Seorang pria bersenjata mengangkat tangannya di dekat jasad Dubes Rusia, Andrei Karlov yang terbaring di lantai, di sebuah galeri foto di Ankara, Turki, Senin 19 Desember 2017. (Foto: Burhan Ozbilici/AP)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) menyayangkan peristiwa penembakan terhadap Duta Besar Rusia Andrei Karlov oleh tersangka Mevlut Mert Altintas, seorang aparat kepolisian antihuru hara Turki.

“Kita, bangsa Indonesia sepatutnya menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Duta Besar Rusia untuk Turki yang tewas saat menghadiri pameran foto di Ankara. Diplomat senior Rusia ini tewas tertembak oleh tersangka Mevlut Mert Altintas, salah seorang aparat kepolisian antihuru-hara Turki,” kata Setnov dalam pesan tertulisnya di Jakarta, hari Selasa (20/12).

Politisi Partai Golkar itu menyayangkan peristiwa tersebut terjadi di saat Rusia dan Turki justru berada di dalam pusaran Konflik Suriah. Apa lagi kedua negara tersebut sedang terlibat aktif dalam proses perdamaian di Suriah.

“Sebuah proses yang berusaha meminimalisir konflik antara pro pemerintah dan kalangan oposisi,” kata dia.

Setnov berpendapat bahwa Rusia dan Turki sebagai dua kekuatan yang telanjur masuk dalam wilayah konflik. Berbagai upaya diplomasi yang berlangsung beberapa hari belakangan ini pasca kejadian di Aleppo Timur yang menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan warga harus mengungsi, seakan tercederai oleh peristiwa penembakan ini.

“Saya berharap Pemerintah Indonesia juga tetap tidak mengendurkan sikap untuk tetap mendukung proses perdamaian di Suriah. Tentu kita tidak memandang persoalan ini sebagai persoalan dalam negeri Suriah semata atau persoalan kepentingan semenanjung Arab dan kepentingan-kepentingan asing di luarnya. Kita memandang persoalan ini sebagai persoalan kemanusiaan. Siapa pun itu, apa pun ras, suku, dan agamanya, nyawa manusia tidak bisa ditawar,” kata dia.

Karena itu, dalam kapasitas sebagai Pemimpin DPR RI, pihaknya mengimbau kepada seluruh kepentingan terkait perdamaian Suriah harus terus dilanjutkan.

“Baik melalui mediasi oleh PBB maupun oleh Rusia, Turki, AS, dan Iran. Kita berkepentingan pada kemanusiaan. Rusia dan Turki pun berkepentingan pada kemanusiaan. Kita sisihkan kepentingan kekuasaan, jauh di bawah kepentingan kemanusiaan,” kata dia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home