Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 00:58 WIB | Sabtu, 22 Maret 2014

Khamenei: Hanya Negara Kuat yang Bisa Menghindari “Penindasan”

Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat (21/3) mengatakan bahwa hanya negara kuat yang bisa menghindari penindasan, di timur laut kota Mashhad dalam sebuah pidato menyambut Tahun Baru Persia. (Foto: alarabiya.net)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Jumat (21/3) mengatakan bahwa hanya negara kuat yang bisa menghindari penindasan yang dilakukan kekuatan asing, saat dirinya menyerukan kemandirian ekonomi dan kebudayaan.

“Sebuah negara yang tidak kuat akan ditindas,” ujar Khamenei, pembuat keputusan tertinggi di negeri mullah tersebut, pada Jumat di timur laut kota Mashhad dalam sebuah pidato menyambut Tahun Baru Persia.

“Para pemeras di dunia ini akan memeras negara lemah, menghina, menyerang, dan menginjaknya di bawah kaki mereka,” katanya dalam komentar yang disiarkan langsung di stasiun televisi pemerintah, dalam sebuah rujukan jelas kepada Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya.

Iran sedang berjuang di bawah sanksi internasional yang dijatuhkan atas program nuklir kontroversialnya, yang kekuatan Barat curigai sebagai tujuan militer terselubung kendati pihak Iran membantahnya.

Harapan bagi pemulihan ekonomi bangkit kembali setelah Presiden Hassan Rouhani menjabat pada Agustus dengan janji untuk memperbaiki hubungan dengan dunia. Pada November dia menyepakati perjanjian nuklir sementara dengan negara-negara kuat yang akhirnya membuka bantuan sanksi tingkat menengah.

Namun Khamenei, yang memutuskan secara final atas masalah nuklir, mengatakan Iran harus tidak menggantungkan harapannya “saat musuh akan mencabut sanksi tersebut,” mengacu pada pembicaraan nuklir dengan negara-negara kuat bertujuan mencapai kesepakatan final yang ambisius pada 20 Juli.

Khamenei mengatakan bahwa negara-negara P5 +1 - Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat ditambah Jerman - ingin Iran mengurangi ruang lingkup kegiatan atomnya untuk menyulitkan mengembangkan senjata nuklir.
Sebagai imbalannya, mereka akan mencabut sanksi yang telah memicu inflasi dua digit dan pengangguran yang tinggi.
Khamenei, yang mendukung pembicaraan nuklir tetapi menyatakan keraguan atas niat Barat, menyerukan supaya memperbesar kemandirian ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan menggelar kampanye untuk membeli produk Iran dengan judul "ekonomi perlawanan."
Khamenei menambahkan bahwa budaya adalah "lebih penting daripada ekonomi."
"Ini adalah udara yang Anda hirup. Jika bersih hanya memiliki satu efek, tapi jika kotor akan timbul efek lainnya," kata Khamenei, yang telah lama memperingatkan perang halus melawan Barat terhadap cita-cita Islam Iran dan nilai-nilainya.
"Fokus dari musuh adalah menyerang budaya, lebih dari apa pun," kata Khamenei. (AFP)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home