Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 12:36 WIB | Selasa, 18 Agustus 2015

Khamenei: Nasib Kesepakatan Nuklir Masih Tidak Jelas

Ayatollah Ali Khamenei saat berbicara kepada anggota Persatuan Radio dan Televisi Islam (Islamic Radio and Television Union/IRTVU) di Teheran, Senin (17/8). (Foto: leader.ir)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Nasib kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar dunia masih belum ditentukan namun mereka tidak akan membiarkan Iran menjadi rentan terhadap pengaruh AS, ungkap pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (17/8).

Khamenei, penguasa tertinggi negara itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip di situsnya bahwa Teheran akan menghalangi setiap upaya AS untuk memengaruhi Iran meski telah mencapai kesepakatan bersejarah tersebut.

“Mereka pikir bahwa melalui kesepakatan ini – dengan nasib yang tidak jelas karena tidak ada yang tahu apakah akan disetujui di sini atau di AS - mereka dapat menemukan cara untuk menyusup ke negara ini,” ujar Khamenei.

“Kami telah menutup jalan tersebut dan akan dengan tegas menutupnya. Kami tidak akan mengizinkan adanya gangguan ekonomi, politik atau budaya dari AS.”

Kesepakatan tersebut, yang dicapai di Wina bulan lalu, masih diratifikasi oleh Kongres AS dan dapat menghadapi kemungkinan penolakan oleh parlemen di Iran.

Khamenei, yang dikutip saat berbicara kepada anggota Persatuan Radio dan Televisi Islam (Islamic Radio and Television Union/IRTVU) di Teheran, juga menuduh AS mencoba “menyusup” ke Timur Tengah.

“Mereka menginginkan perpecahan Suriah dan Irak, (tapi) dengan bantuan Tuhan itu tidak akan terjadi,” katanya.

Pernyataan Khamenei mencerminkan kecurigaan mendalam Teheran terhadap AS, meski mendukung Presiden Hassan Rouhani dalam mencapai kesepakatan.

Tetapi selanjutnya pemimpin tertinggi Iran itu mengatakan dia tidak setuju kelanjutan perundingan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia.
 
Putaran berikutnya perundingan nuklir antara Iran dan kelompok kekuatan dunia (AS, Rusia, Tiongkok, Prancis, Inggris dan Jermanakan diselenggarakan pada 18 Januari mendatang. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home