Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:02 WIB | Selasa, 30 Juni 2015

Kiat Menghemat Listrik

Ilustrasi: kiat menghemat listrik. (Foto: hematlistrik.net)

SATUHARAPAN.COM - Cara yang benar dan tepat dalam menggunakan perangkat elektronik bukan saja bisa menghemat listrik, tetapi juga dapat membuat perangkat tersebut awet dan berumur panjang.

Berikut trik dan tip menghemat listrik yang baik:

-Menyambung daya listrik dari PLN sesuai kebutuhan. Rumah tangga kecil misalnya, cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1300 VA.

-Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan

-Membentuk perilaku anggota rumah tangga hemat energi listrik, seperti menyalakan alat-alat listrik hanya pada saat diperlukan, menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif), menggunakan alat-alat listrik secara bergantian.

-Hindari memasukkan minuman atau makanan yang masih panas ke dalam kulkas. Ini dapat membuat kinerja kulkas lebih berat. Semakin berat kinerjanya, tentu akan membutuhkan daya listrik yang besar. Hindari tipe kulkas yang ruangan pembeku atau freezer tergabung dengan ruangan pendingin biasa. Pilihlah kulkas tipe dua pintu. Untuk sekadar info, ruangan freezer pada kulkas membutuhkan daya listrik yang jauh lebih besar, oleh karena itu janganlah terlalu sering membuka tutup ruangan freezer ini. Berilah jarak antara kulkas dan dinding di belakangnya sekitar minimal 15 cm. Ini agar mesin kulkas tidak panas akibat sirkulasi udara yang tidak lancar. Jika kulkas panas, penggunaan daya listrik akan lebih besar. Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur, mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan (tidak terlalu rendah), oleh karena semakin rendah atau dingin, semakin banyak konsumsi energi listrik, mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.

-Menggunakan setrika otomatis akan lebih baik. Jenis setrika seperti ini akan mati dengan sendirinya jika sudah mencapai tingkat panas tertentu. Rajinlah membersihkan bagian bawah pada setrika. Jika menggunakan setrika terlalu sering, biasanya akan banyak terdapat kerak di bawahnya yang akan menghambat panas. Selalu periksa pekerjaan Anda, jika sudah tidak menggunakan setrika, pastikanlah sudah mematikan arus listriknya.

-Mematikan televisi, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak ditonton atau tidak didengarkan.

-Menggunakan tangki penampung air dan menyalakan pompa air hanya bila air di dalam tangki hampir habis, atau menggunakan sistem kontrol otomatis. Akan lebih baik bila menggunakan pelampung pemutus arus otomatik, yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh. Memilih jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan yang memilki tingkat efiesiensi yang tinggi.

-Menggunakan kipas angin seperlunya, menghidupkan kipas angin seperlunya dan mematikan bila tidak perlu lagi, sebaiknya membuka ventilasi/jendela rumah untuk mempelancar udara ke dalam rumah.

-Memilih pengatur suhu udara (AC) yang hemat energi dan daya, yang sesuai dengan besarnya ruangan, matikan AC bila ruangan tidak digunakan.

-Memilih mesin cuci dengan kapasitas sesuai dengan jumlah cucian, memakai mesin cuci dengan kapasitasnya. Bila melebihi kapasitas, dapat menambah beban pemakaian tenaga listrik. Jika tidak mendesak, hindarilah penggunaan fasilitas pengering pada mesin cuci tersebut. Untuk mengeringkan pakaian Anda bisa menjemurnya di bawah sinar matahari. Ini karena kebutuhan daya listrik pada fasilitas pengeringan adalah amat besar. Pilih mesin cuci yang memiliki fasilitas pengeringan dengan cara memutar tabungnya. Jangan memilih mesin cuci yang fasiltas pengeringannya menggunakan sistem pemanas, karena ini membutuhkan listrik yang amat besar. Hindari mencuci baju melebihi batas maksimal kemampuan cuci si mesin. Ikutilah petunjuk kapasitas mesin cuci. Carilah merk atau tipe yang penggunakan listriknya rendah (kurang dari 0,9kwH/siklus). Untuk penggunaan rumah tangga, rasanya tidak perlu mesin cuci besar yang tentunya membutuhkan daya listrik yang besar pula. Ini semuar agar kebutuhan listrik Anda di rumah bisa hemat.

-Memilih penanak nasi (rice cooker) dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan,  meletakkan rice cooker dengan posisi tegak, sehingga alat pemutus aliran listrik akan bekerja baik.

-Memeriksa selalu alat pemutus aliran listrik otomatis. Bila alat ini rusak, listrik akan terus mengalir ke elemen pemanas meskipun nasi telah matang.

-Memilih pengisap debu sesuai dengan kebutuhan dan dengan daya secukupnya. Menggunakan penghisap debu untuk pekerjaan yang cukup berat, bila untuk pekerjaan ringan/kecil gunakan saja sapu dan alat pembersih lainnya. Mematikan segera pengisap debu, apabila motor menjadi panas atau terjadi perubahan suara motor, kemungkinan terjadi sesuatu yang mengganggu kerja pengisap debu.

-Lampu Penerangan, menggunakan lampu hemat energi, menggunakan ballast elektronik dan memasang kondensator pada jenis lampu TL/neon, menghidupkan lampu hanya pada saat diperlukan, dan matikan lampu bila tidak diperlukan lagi. Menggunakan lampu agar hemat listrik, rajinlah membersihkan bola lampu dari debu. Kotoran atau debu pada lampu dapat mengurangi tingkat pencahayaan hingga 5 persen.

-Pada siang hari bukalah gorden atau tirai rumah Anda. Ini selain membuat cahaya matahari bebas masuk ke dalam ruangan, juga membuat ruangan tersebut menjadi lebih sehat. Gunakan beberapa titik lampu dengan kebutuhan daya listrik yang rendah. Ini lebih baik daripada menempatkan satu titik lampu, namun dengan kebutuhan daya yang besar. Jika kita menempatkan beberapa titik lampu dengan kebutuhan daya yang lebih rendah, maka kita dapat menyesuaikan kebutuhan tingkat pencahayaan dalam ruangan tersebut. Jika dirasa tidak memerlukan pencahayaan yang tidak terlalu terang, maka kita cukup menyalakan lampu sebagian. (menlh.go.id/arsindo.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home