Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 09:06 WIB | Sabtu, 25 Maret 2017

Koleksi Museum Alkitab LAI: Miniatur Kemah Suci Tabernakel

Miniatur Kemah Suci Tabernakel di Museum Alkitab LAI. (Foto: Prasasta Widiadi)

SATUHARAPAN.COM – Museum Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memiliki koleksi miniatur dari Kemah Suci Tabernakel.

Miniatur atau maket itu berukuran hampir serupa dengan meja permainan karambol. Miniatur itu menggambarkan perkampungan, namun tidak terlihat manekin yang biasa digunakan untuk menggambarkan tokoh-tokoh dalam Alkitab. Di dalamnya terlihat banyak benda antara lain tenda utama yang terletak di bagian tengah dan terlindungi tembok berwarna putih, serta empat tenda kecil berada di luar area tenda utama, yang semuanya berwarna putih.

Selain sejumlah tenda, terdapat juga beberapa benda menyerupai pohon kelapa, sumur, meja, serta bejana. Manekin yang menggambarkan aktivitas manusia terdapat di luar Kemah Suci tersebut.

Penjelasan Museum Alkitab LAI

Museum Alkitab LAI membagi penjelasan satu demi satu tentang isi dari miniatur tersebut. Yang pertama, Pelataran Kemah Suci Tabernakel.

Menurut keterangan di Museum Alkitab LAI dengan mengacu kepada perikop Alkitab sesuai yang terdapat di Keluaran 27:9-19, Pelataran Kemah Suci Tabernakel merupakan pelataran yang digunakan orang Israel sebelum masuk ke dalam Tabernakel. Orang Israel yang hendak masuk dalam kemah suci untuk beribadah harus membawa korban ke pintu gerbang pelataran. 

Hal tersebut bermakna umat terpisah dari Allah yang Kudus namun Allah memperbolehkan umat mendekat kepada-Nya asalkan membawa korban persembahan. Korban mesti dibawa dan diserahkan kepada Imam untuk diolah di pintu gerbang.

Museum Alkitab LAI juga memberi keterangan tentang Pintu Gerbang Pelataran Kemah Suci Tabernakel. Keluaran 27:16 menjelaskan bahwa pintu tersebut menyimbolkan pintu satu-satunya untuk mendekat kepada Allah.   

Pintu gerbang pelataran menyimbolkan bayangan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Jalan  mendekat kepada Allah seperti terdapat dalam Yohanes 10:9. Maksud Allah membuat pintu gerbang di sebelah timur adalah hal yang sangat menarik, karena di sebelah timur Kemah Suci merupakan perkemahan suku Yehuda, dan Yesus Kristus berasal dari suku Yehuda, seperti tertulis dalam Bilangan 2:3.

Dalam Pelataran Kemah Suci Tabernakel terdapat miniatur kandil atau tempat lampu. Menurut Keluaran 25:31-40, kandil itu digunakan Imam yang menjaga pelataran tersebut. Kandil tersebut bermakna menunjukkan Allah sebagai satu-satunya sumber sinar yang tidak pernah padam yang menerangi orang berdosa.

Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur meja roti sajian. Seperti terdapat dalam Kel 25:23-30, roti sajian mengingatkan bangsa Israel tentang persekutuan paskah dengan memecah-mecah roti, roti sajian menunjukkan Allah bersekutu dengan umatnya.

Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur Mezbah pembakaran. Menurut Keluaran 30:1-10, mezbah digunakan untuk membakar ukupan atau dupa. Wangi-wangian dan asap yang timbul dari pembakaran ukupan merupakan bentuk komunikasi dengan Tuhan. Mezbah pembakaran ukupan menujukkan Allah berkenan mendengarkan dan berkomunikasi dengan umat.

Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur meja korban bakaran. Menurut Keluaran 27:1-7, mezbah ini terletak di tengah pelataran dan menjadi tempat pertama yang terlihat orang yang masuk melalui pintu gerbang pelataran. Di tempat itu imam akan mempersembahkan korban kepada Allah yang menunjukkan mezbah sebagai tempat Allah menyelamatkan manusia dari dosa.

Dalam pelataran itu juga terdapat miniatur Kemah Suci. Menurut Keluaran 26:1-30, hanya imam besar saja yang dapat masuk ke Kemah Suci. Di bagian dalam Kemah Suci terdapat tabut perjanjian. Kemah Suci bermakna Allah menetap dan menyertai umat.

Selain itu dalam pelataran itu juga terdapat miniatur Tabir Kemah Suci, dan Tabut Perjanjian. Menurut Keluaran 25:10-22. Tabut Perjanjian selalu dibawa orang Israel kemana pun Tuhan menyuruh mereka pergi. Tabut itu menunjukkan Allah memerintah atas semua umat.

Penjelasan Wikipedia

Kemah Suci adalah kemah yang digunakan orang Israel selama pengembaraan di padang gurun berupa kemah yang ditutupi dengan berbagai macam kain penutup berwarna-warni, Bagian luarnya ditutupi dengan tenda-tenda dari bulu kambing, kemudian di atasnya ditempatkan tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba. 

Bangunan utama Kemah Suci itu dibagi menjadi dua ruangan yang dipisahkan oleh sebuah tabir dengan empat warna kain.

Dalam Kemah Suci, ruang yang lebih besar, yang terletak di luar, disebut "Ruang Kudus", berisi kandil berkaki tujuh dan ruang terdalam yang disebut "Ruang Mahakudus", berisi Tabut Perjanjian 

Ketika Raja Daud menguasai Yerusalem dan putranya, Raja Salomo membangun Bait Suci Pertama, yang dikenal sebagai Bait Suci Salomo, semua elemen Kemah Suci diterapkan ke dalam pembangunan Bait yang permanen.

Pembangunan sinagoga selama lebih dari 2000 tahun terakhir berusaha mengikuti rancangan denah Kemah Suci yang asli. Rancangan itu juga merupakan rancangan denah kedua Bait Allah di Yerusalem sebelum dihancurkan.

Setiap sinagoga mempunyai suatu tabut, di bagian depan, untuk menyimpan gulungan Kitab Taurat, sebanding dengan Tabut Perjanjian yang menyimpan loh batu Sepuluh Perintah Allah. Ini merupakan tempat paling kudus dalam suatu sinagoga setara dengan ruang Mahakudus.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home