Loading...
BUDAYA
Penulis: Francisca Christy Rosana 20:19 WIB | Selasa, 21 Juli 2015

Komite Nasional Umumkan Penulis yang Melenggang di Jerman

Frans Magnis Suseno didaulat mengisi seminar bertajuk Pluralisme dan Islamophobia.
Suasana Frankfurt Book Fair di Jerman tahun lalu. (Foto: buchmesse.de)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Indonesia mendapat kesempatan menjadi tamu kehormatan Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 yang akan digelar tanggal 14 hingga 18 Oktober mendatang. FBF yang digadang-gadang menjadi pameran buku tertua dan terbesar di dunia dihadiri lebih dari 132 negara dan lebih dari 260 ribu pengunjung membuat Indonesia semakin diakui dimata dunia.  Menjadi Tamu Kehormatan, adalah langkah penting  memperkenalkan lebih banyak buku dari Indonesia kepada dunia internasional.

“Kepada pasar Frankfurt Book Fair, Komite mencoba menawarkan keragaman, mencakup gagasan 17,000 Islands of Imagination – mewakili perbedaan jender, daerah, generasi, dan lain-lain,” kata Ketua Komite Nasional Goenawan Mohamad seperti rilis yang diterima satuharapan.com, Selasa (21/7). 

Setelah melalui proses kurasi oleh Komite Buku dan Komite Penerjemahan, Komite Nasional Indonesia sebagai Tamu Kehormatan FBF 2015 mengumumkan nama-nama penulis yang akan diberangkatkan ke Jerman Oktober mendatang. 

Pemilihan pengarang ini tentu melalui tahap seleksi yang cukup panjang. Pertama, buku yang terkumpul dikelompokkan sesuai dengan kategori atau genre dan kemudian dinilai oleh tim independen yang mempunyai keahlian di bidang tersebut. 

Dalam proses penilaian, selain kualitas isi, buku (atau karya) yang bisa mendapat bantuan pendanaan penerjemahan diharuskan memenuhi beberapa syarat, yakni karya diciptakan oleh warga negara Indonesia dan hak ciptanya berada di tangan pengarang atau penerbit Indonesia. Selanjutnya, karya merupakan karya asli, bukan terjemahan ataupun saduran. Kemudian, karya tidak mengandung hasutan dan kebencian suku, agama, ras, dan antar golongan. Karya tidak dalam status persengketaan hak cipta dan hak penerbitan. Karya sudah terbit dalam bentuk buku (cetak atau digital) atau pernah terbit di media (koran, jurnal, dsb.). Selanjutnya, karya yang diutamakan adalah karya yang mencerminkan keindonesiaan.

Dari 2.000 buku yang dinilai, 300 judul buku memenuhi seluruh syarat di atas dan menjadi bagian dari Daftar Buku Rekomendasi TFP yang diumumkan di situs Komite Nasional.

Sementara, syarat utama untuk para penulis yang dipilih adalah mempunyai karya yang sedang atau telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau Jerman. Komite juga mempertimbangkan bahwa penulis yang dipilih haruslah yabg mewakili keragaman tema, jenis karya (novel, esai, drama, cerpen, puisi), dan kategori karya (sastra, non-sastra, komik, buku anak).

Kehadiran para penulis di FBF dan sejumlah acara menjelang FBF dimungkinkan oleh karya mereka yang telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa asing. Untuk mempromosikan karya mereka, Komite Nasional menyelenggarakan acara dalam bentuk pembacaan karya dan diskusi dengan tema yang relevan dengan buku mereka.

Sebagai rangkaian persiapan, sejumlah pengarang, ilustrator, dan juru masak dari Indonesia juga telah berpartisipasi aktif melakukan seminar, pembacaan karya, dan unjuk keahlian di Leipzig Book Fair pada 12-15 Maret 2015, Bologna Book Fair pada 30 Maret-2 April 2015, London Book Fair pada 14-16 April 2015, serta Sarasehan Berlin dan Koln pada 26-28 Juni 2015.

Komite juga memberangkatkan sekitar 120 seniman untuk tampil di seluruh rangkaian acara menuju FBF dan pada saat FBF berlangsung.

Berikut daftar nama pengarang dan narasumber yang akan melenggang dalam FBF 2015 mendatang. 

Pengarang buki sastra dan fiksi:
A. S. Laksana

Abidah El Khalieqy

Afrizal Malna

Agus R. Sarjono

Ahmad Fuadi

Ahmad Tohari

Andrea Hirata

Avianti Armand

Ayu Utami

Azhari

Budi Darma

Cok Sawitri

Dewi Lestari

Dorothea Rosa Herliany

Eka Kurniawan

Goenawan Mohamad

Gunawan Maryanto

Gus tf Sakai

Ika Natassa

Intan Paramaditha

John Waromi

Joko Pinurbo

Laksmi Pamuntjak

Leila S. Chudori

Lily Yulianti Farid

Linda Christanty

M. Iksaka Banu

Maggie Tiojakin

N. Riantiarno

Nh. Dini

Nirwan Dewanto

Nukila Amal

Okky Madasari

Oka Rusmini

Putu Oka Sukanta

Ratih Kumala

Sapardi Djoko Damono

Seno Gumira Ajidarma

Sindhunata

Taufiq Ismail

Darwis (Tere Liye)

Toeti Heraty

Triyanto Triwikromo

Yusi Avianto Pareanom

Zen Hae


Pengarang komik:

Aji Prasetyo

Apriyadi Kusbiantoro

Arief Yaniadi

Beng Rahadian

Benny Rachmadi

Hikmat Darmawan

Is Yuniarto

Iwan Gunawan

Kharisma Jati

Muhammad Misrad (Mice)

Sheila Rooswitha Putri

Tita Larasati

Wendy Jaka Sundana

 

pengarang buku anak:

Arleen Amidjaja

Christiawan Lie

Djokolelono

Murti Bunanta

Nadia Shafiana Rahma

Renny Yaniar

Tety Elida

 

Pengarang buku non-fiksi:

Agustinus Wibowo

Dian Pelangi

Imelda Akmal

Julia Suryakusuma

Noor Huda Ismail

Trinity

Suwati Kartiwa

Wahyu Aditya

Yoris Sebastian

 
Pengarang digital:

Daryl Wilson

Taufik Assegaf

 

Juru Masak:

Aries ​Adhi Baskoro

Astrid Enricka Dhita

Bara Pattiradjawane

Budi Lee

Ignatius Emmanuel Julio

​Ivan Leonard Mangudap​

Mukhamad Solihin

Petty Elliot

Putri Mumpuni

Ragil Imam Wibowo

Sandra Djohan

Sisca Soewitomo

Sudarius Tjahja

Vindex Tengker

 

Tokoh Kuliner:

Helianti Hilman

Lisa Virgiano

Mary Jane Edleson

Mei Batubara

Santhi Serad

Sri Owen

William Wongso

 

Aktivis Literasi:

Anton Solihin

Asma Nadia

Evelyn Ghozalli

Heri Hendrayana (Gola Gong)

Janet DeNeefe

Muhidin M. Dahlan

 

Narasumber seminar:

Frans Magnis Suseno (Pluralisme and Islamophobia)

Haidar Bagir (Pluralism and Islamophobia)

Ulil Abshar Abdalla (Pluralisme and Islamophobia)

Philips Vermonte (Pluralisme and Islamophobia)

Setiadi Sopandi (Tropical Architecture in Indonesia)

Gede Kresna (Tropical Architecture in Indonesia)

Oman Fathurahman (Script in Indonesian Manuscript)

Sugi Lanus(Script in Indonesian Manuscript))

Dewi Candraningrum (Translating Faust and Goethe)

Mery Kolimon (Writing of Political Violence and Trauma)

Endo Suanda (Recording of Indonesian Music)

Eko Prawoto (Climate and Architecture)

Francis Kere (Climate and Architecture)

I Made Bandem (Indonesian Superhero, Cerita Panji)


Pembaca Karya:

Butet Kartaredjasa

Elizabeth Inandiak

Endah Laras

Jennifer Lindsey

Landung Simatupang

 Selain nama tersebut, ada sejumlah narasumber ahli dari Jerman dan negara lainnya. kemudian, daftar ini masih berkembang seiring dengan kebutuhan acara.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home