Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:48 WIB | Senin, 08 Agustus 2016

Kontingen Paralimpian Rusia Tidak Diizinkan ke Rio 2016

Ilustrasi. Presiden International Paralympic Committee, Sir Philipp Craven. (Foto: independent.co.uk)

BONN, SATUHARAPAN.COM – Kontingen paralimpian (atlet disabilitas) Rusia dilarang berlomba di Paralimpiade 2016 karena skandal doping sejumlah atlet negara tersebut.

Menurut Presiden International Paralympic Committee (IPC) atau Komite Paralimpiade Internasional, Sir Philip Craven pemberlakuan larangan itu dikeluarkan setelah pihaknya mendapat laporan dari ahli hukum asal Kanada, Richard McLaren yang menjelaskan Rusia melakukan manipulasi sampel urin yang diuji dari berbagai atlet Rusia mulai dari 2011 sampai 2015.

“Penanganan anti-doping di Rusia jelek, korupsi dan banyak terdapat permainan curang,” kata Craven seperti diberitakan BBC, hari Minggu (7/8).

Paralimpiade diselenggarakan setiap empat tahun, setelah Olimpiade. 

Keputusan IPC berbeda dengan International Olympic Committee (IOC) atau Komite Olimpiade Internasional yang beberapa waktu lalu tidak menjatuhkan sanksi larangan berlaga bagi atlet di Olimpiade 2016.

Paralimpiade Rio 2016 berlangsung mulai 7 September dan 267 paralimpian Rusia yang terdapat di 18 cabang olahraga berbeda tidak akan berlaga di ajang yang berlangsung empat tahunan tersebut.

Craven menjelaskan paralimpian Rusia tidak dapat berlaga di ajang yang akan diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil karena Komite Paralimpiade Rusia melanggar aturan anti-doping yang dianut secara internasional, selain itu IPC menganggap Rusia memiliki aturan sendiri dalam urusan anti-doping.

“Sebagai konsekuensinya, Komite Paralimpiade Rusia tidak dapat berpartisipasi,” kata dia.

Craven menjelaskan ini bukan masalah satu atau dua orang atlet yang bertindak curang namun menurut Craven hal tersebut merupakan sebuah hal yang sudah menjadi budaya di Rusia.

“Pemerintah Rusia mengalami kegagalan menjaga kondisi kesehatan paralimpian. Jika berbicara medali maka kita tidak sekadar membicarakan masalah moral, karena itu adalah masalah mentalitas,” kata dia.

Craven mengatakan saat ini terjadi kerusakan dalam sistem olahraga Rusia yang bertentangan dengan semangat paralimpiade.

Richard Mclaren beberapa waktu lalu menjelaskan sebuah penelitian yang menyebut 27 sampel urin dari Paralimpian Rusia yang berlaga dalam jangka waktu 2011 sampai 2015 telah dimanipulasi pemerintah Rusia.

IPC juga menemukan beberapa sampel yang dimodifikasi dalam ajang multi even Paralimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia.

Salah satu pengurus Komite Olimpiade Rusia, Evgeniy Bukharov mengatakan kecewa dengan keputusan IPC. “Mengapa IOC menetapkan kebijakan atlet yang bersih dapat berlaga dan hanya menolak atlet yang terlibat doping,” kata Bukharov.

Bukharov menjelaskan dia telah membicarakan sanksi dari IPC tersebut dengan segenap atlet dan ofisial Rusia. Mereka, lanjut Bukharov, merasa furstrasi dengan sanksi tersebut. “Kalau ada seseorang yang sudah empat tahun berjuang untuk dapat tampil, sekarang mereka pasti frustrasi,” kata Bukharov.

Analis olahraga, Chris McLaughlin menjelaskan  keputusan  Philip Craven adalah keputusan yang membuat banyak orang akan kesulitan tidur, karena seharusnya membuat keputusan tersebut harus melihat kepentingan banyak pihak.

 “Ini mungkin bukan akhir dari masalah tersebut, meski Rusia nantinya akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga,” kata dia. (bbc.com)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home