Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 22:48 WIB | Rabu, 16 Oktober 2013

Korban Tewas Gempa Filipina Mencapai 144

Situs Gereja Baclayon yang bersejarah dan tercatat di UNESCO rusak parah dihantam gempa berkekuatan 7,2 SR. (Foto: asiancorrespondent.com)

CEBU, SATUHARAPAN.COM - Tim-tim pencarian dan penyelamatan (search and rescue, SAR) terus mencari korban yang selamat di daerah-daerah yang terisolasi di Filipina tengah, satu hari setelah gempa bumi hebat berkekuatan 7,2 pada Skala Richter mengguncang wilayah Cebu. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah, seperti dilaporkan VOA Indonesia, mengingat tim SAR belum mencapai kawasan yang terisolasi dan paling parah mengalami kerusakan.

Para pejabat mengatakan, jumlah korban tewas meningkat menjadi 144 orang, dan kurang lebih 300 lainnya terluka.

Gempa yang melanda pada Selasa (15/10) itu berpusat dekat Pulau Bohol, kawasan wisata populer. Ratusan gempa susulan memaksa orang-orang tidur di udara terbuka pada Selasa malam, termasuk pasien-pasien di rumah sakit.

Presiden Benigno Aquiono bertemu para pejabat setempat pada Rabu (16/10), dan mengingatkan agar masyarakat menjauhi kawasan-kawasan yang cenderung dilanda longsor dan gedung-gedung yang mengalami kerusakan.

Gempa itu merobohkan bangunan-bangunan, meretakkan jalan-jalan, dan mendorong orang-orang keluar meninggalkan rumah dan tempat usaha mereka.

Beberapa bangunan bersejarah di kawasan itu mengalami kerusakan hebat, termasuk gereja-gereja yang usianya sudah berabad-abad. Di antaranya Basilica of the Holy Child, yang tercatat sebagai gereja tertua di Filipina.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home