Korea Selatan Nyatakan Akhir Wabah MERS
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Kyo-Ahn pada hari Selasa (28/7) menyatakan bahwa wabah mematikan MERS sudah berakhir, lapor kantor berita Korsel, Yonhap.
Enam puluh tiga orang meninggal dari 186 orang terinfeksi dalam wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) tersebut, wabah terbesar virus tersebut di luar Arab Saudi, setelah diagnosis pertama kali pada 20 Mei 2015.
“Setelah menimbang berbagai situasi, personel medis dan pemerintah menilai bahwa warga Korea sekarang dapat terbebas dari rasa khawatir,” ujar Hwang dalam sebuah pertemuan dengan sejumlah pejabat pemerintah, lapor Yonhap.
Wabah tersebut sudah memberi dampak buruk bagi negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia itu, mencekik belanja konsumsi.
Bisnis lokal seperti pusat perbelanjaan, restoran dan bioskop melaporkan penurunan tajam dalam penjualan karena orang-orang menghindari sejumlah tempat umum yang didatangi banyak pengunjung.
Pemerintah baru-baru ini mengumumkan paket rangsangan sebesar 22 triliun won (sekitar Rp 254,1 triliun), sebagian besarnya ditujukan untuk mendorong bisnis yang mengalami keterpurukan akibat krisis MERS.
Industri pariwisata terkena dampak paling besar akibat wabah tersebut, dengan jumlah wisatawan asing merosot lebih dari 40 persen pada Juni dibandingkan setahun lalu, dan 60 persen lebih lanjut di dua pekan pertama pada Juli. (AFP)
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...