Loading...
MEDIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:48 WIB | Sabtu, 27 Desember 2014

Korut Tuduh AS Dalang Lumpuhnya Jaringan Internet

Ilustrasi. Korea Utara menuduh Amerika Serikat menjadi dalang di balik lumpuhnya jaringan internet. (Foto: nytimes)

PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Korea Utara (Korut) menuding Amerika Serikat (AS) menjadi dalang lumpuhnya jaringan internet di tengah perselisihan film The Interview yang terjadi beberapa waktu lalu. Akibat peristiwa ini, Korut dan AS kini bersitegang.

Terhitung sejak Selasa (23/12), jaringan internet Korea Utara lumpuh dan beberapa situs pemerintah mengalami gangguan.

Berdasarkan laporan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, laman kantor berita Korut KCNA, tidak bisa diakses pada Jumat (26/12) dini hari waktu setempat.

Walau kembali daring (online) pada pukul 08.30 di hari yang sama, laman tersebut hanya bisa diakses secara terbatas.

Selain KCNA, laman badan propaganda Korut Uriminzokkiri dan Ryugyong, serta laman Air Koryo, sesekali padam. Bahkan, pada Sabtu (27/12) pagi ketiga laman itu tidak bisa diakses sama sekali.

 “Amerika Serikat, dengan ukuran fisik yang besar dan secara memalukan bermain sembunyi-sembunyi seperti anak kecil yang beringus, telah melancarkan gangguan operasi internet media utama republik kami. Benar-benar tindakan yang bisa ditertawakan,” kata Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, badan itu membantah tudingan Korut berada di balik serangan siber terhadap rumah produksi Sony Pictures yang menayangkan film The Interview.

“Obama lebih baik membersihkan semua tindakan jahat yang dilakukan AS melalui kebijakan permusuhan melawan (Korea Utara, Red) jika dia mencari perdamaian di tanah AS. Maka kemudian semuanya akan baik,” demikian pernyataan lanjutan.

Perseteruan “The Interview”

Setelah Sony Pictures mendapat serangan siber dan gagal menayangkan The Interview, Presiden AS Barack Obama merespons.

“Kami akan merespons secara proporsional dan di dalam ruang, waktu, dan cara yang kami pilih. Kami tidak terima ada diktator di sebuah tempat bisa menerapkan sensor di Amerika Serikat,” ujarnya.

Meski sempat dibatalkan, The Interview akhirnya ditayangkan di sekitar 300 bioskop di AS saat Natal Kamis (25/12) kemarin.

Film tersebut juga bisa diakses penonton melalui sebuah situs dan Layanan Google, YouTube, dan Play, serta Xbox Video, tetapi hanya untuk AS. (VOA)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home