Loading...
DUNIA
Penulis: Martha Lusiana 23:53 WIB | Kamis, 13 Agustus 2015

Krisis Imigran, Kelompok Yahudi Kritik PM Inggris

Ilustrasi. Para Imigran yang melarikan diri dari konflik dan ancaman berusaha mencari hidup yang lebih baik di Uni Eropa. Mereka bahkan menempuh jalan laut yang berbahaya dan menggunakan dokumen palsu. (Foto: dari Frontex)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sebuah kelompok Yahudi mengkritik respons Inggris terhadap krisis imigran, seraya mengingatkan kembali bahwa penganut Yahudi pernah menjadi fokus masalah imigrasi, dalam sebuah surat kepada Perdana Menteri David Cameron seperti dilansir AFP.

“Sebagian besar dari kami dalam komunitas Yahudi terkejut dengan respons Inggris atas situasi yang tengah terjadi di Calais,” menurut surat terbuka pada Rabu (12/8) dari Jewish Council for Racial Equality, yang membantu pengungsi dan pencari suaka.

“Pengalaman kami, sebagai pengungsi, kami tidak pernah dilupakan saat bagaimana rasanya dibenci demi mencari keselamatan,” ujar lembaga tersebut dalam suratnya.

Masalah imigrasi merupakan salah satu masalah paling sensitif dalam politik Inggris. Sementara itu, citra imigran yang berupaya menuju Inggris melalui pelabuhan Calais tersebut menjadi isu terpanjang di berbagai surat kabar dalam beberapa pekan terakhir.

Surat itu merujuk pada penggambaran kontroversial dari Cameron terhadap imigran sebagai “koloni serangga”, dan menekankan bahwa Inggris menerima sedikit permintaan untuk pencari suaka dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Eropa.

“Orang-orang yang mengungsi dari konflik dan penindasan jangan disalahkan atas krisis di Calais,” menurut surat tersebut.

“Kami di Inggris bukan sebagai korban di sini. Kami tidak diinvasi oleh ‘kawanan serangga’.”

Kelompok itu mengimbau kepada Cameron untuk bekerja sama dengan sejumlah negara Eropa lainnnya agar memberikan rute pengungsi yang aman dan legal kepada pencari suaka.

“Kita menghadapi krisis pengungsi terbesar dalam satu generasi,” menurut surat itu. “Respons kita harus lebih baik daripada memasang pagar di sekitar perbatasan negara kita.”(AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home