Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:34 WIB | Kamis, 23 Januari 2014

Kutipan: AS Tolak Al-Assad, Suriah: Hanya Rakyat Yang Berhak

Anak-anak Suriah di tenda pengungsi di Aarsal di pinggiran Bekaa, Libanon. (Foto: dari csmonitor.com)

MONTREUX, SATUHARAPAN.COM – Konferensi untuk Suriah yang bertujuan mengakhiri perang yang hampir tiga tahun dengan sekitar 130.000 orang meninggal dan jutaan warga terlantar di pengungsian atau di dalam negeri telah di mulai. Ini untuk pertama kali sejak Maret 2011 pihak oposisi dan pemerintah Suriah bertemu di satu ruangan.

Pada awal konferensi yang dimulai Rabu (22/1) di Monterux, tampaknya masih banyak perbedaan dan pertentangan. Namun kekuatan dunia yang mendukung serta rakyat Suriah mengharapkan ada capaian yang bisa menghentikan perang.

Berikut ini beberapa pernyataan penting dan menonjol yang disampaikan para delegasi pada pertemuan di Montreux, dan kesempatan lain yang dikutip dari beberapa media dan kator berita.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon: "Kita tahu bahwa hal itu telah menjadi jalan yang sangat sulit untuk sampai pada titik ini. Kita telah kehilangan banyak  waktu yang berharga,  dan banyak nyawa . Biar tidak berbasa-basi, tantangan yang  Anda hadapi dan kita semua hadapi cukup besar. Tapi kehadiran Anda di sini menimbulkan harapan."

“Sudah cukup. Waktunya untuk bernegosiasi.”

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat,  John Kerry: "Tidak ada cara, tidak ada cara yang mungkin dalam imajinasi,  bahwa orang yang memimpin  secara brutal kepada rakyatnya sendiri bisa mendapatkan kembali legitimasi untuk memerintah. Seorang pria dan mereka yang telah mendukung dia tidak bisa lagi memegang seluruh bangsa dan  wilayah."

Menteri Informasi Suriah, Omran Al-Zoubi:  "Tidak akan ada peralihan kekuasaan dan Presiden Bashar Al-Assad tetap tinggal."

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud Al-Faisal: "Tak perlu dikatakan bahwa Assad tidak memiliki peran untuk masa depan Suriah."

Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Al-Moallem: "Suriah di sini, di aula ini, berpartisipasi dalam semua yang terjadi, yang mereka selenggarakan, yang  mereka fasilitasi. Pertumpahan darah dan semua  mengorbankan rakyat Suriah yang mereka mengklaim sebagai mewakili."

 "Tak seorang pun di dunia ini yang memiliki hak untuk menarik legitimasi dari presiden atau pemerintah selain orang Suriah sendiri."

Monzer Akbik , kepala staf  Amhad Al-Jarba, Ketua Koalisi Nasional Suriah yang didukung negara-negara Barat: "Semua apa yang mereka katakan adalah kebohongan."

Hassan Rouhani, presiden Iran, yang batal diundang ke konferensi pada saat-saat terakhir: "Saya tidak punya banyak harapan bahwa pertemuan ini dapat berhasil dalam memerangi terorisme, karena beberapa negara yang mensponsori terorisme mengambil bagian. Juga saya tidak berpikir itu akan berhasil dalam membangun perdamaian dan stabilitas, karena negara-negara yang menciptakan ketidakstabilan mengambil bagian."

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov: "Negosiasi  internal  Suriah tidak akan mudah, hal itu  tidak akan cepat."

"Kedua pihak meyakinkan saya bahwa mereka akan mencoba untuk melakukan negosiasi dengan tujuan mencapai kesepakatan tertentu.  Saya tidak akan berspekulasi sekarang tentang seberapa sukses yang akan mereka capai.”

Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, yang sempat  menegur Al-Moallem untuk berbicara tidak melewati batas waktu: "Kontras yang mencolok, antara rekan-rekan yang menghormati agenda dan yang menghormati batas waktu mereka, menghormati pendekatan demokratis, dan satu perwakilan, satu delegasi, yang merasa seolah-olah mereka tidak terikat oleh tanggung jawab ... Saya berharap bahwa kebutaan tuli mereka dan tuli tidak tertangkap."

Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier:  "Setelah laporan pertama pagi ini, jelas bahwa itu adalah jalan panjang di depan sampai solusi politik akan ditemukan."

Utusan Khusus Bersama PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi: "Kami telah memiliki beberapa indikasi yang cukup jelas bahwa para pihak bersedia untuk membahas masalah akses terhadap orang-orang miskin, pembebasan tahanan dan gencatan senjata lokal."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home