Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 22:06 WIB | Rabu, 30 Maret 2016

Kuwait akan Investasi Peternakan Sapi di RI Rp 100 Miliar

Ilustrasi: Pedagang menggiring anakan sapi saat akan dibawa via perahu ke Probolinggo di Pantai Pegagan, Pameksan, Jatim, Jumat (11/3). Kementerian Pertanian membangun 50 Sentra Peternakan Rakyat (SPR) di seluruh Indonesia dan pengadaan 50.000 ekor sapi indukan dengan alokasi dana sebesar Rp2,3 triliun dari APBN guna menekan impor sapi pada tahun ini. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali berhasil menjaring minat investasi dari negara Timur Tengah. Investor asal Kuwait tertarik menanamkan modalnya di Indonesia dalam bidang peternakan sapi dengan nilai mencapai US$ 8 juta (Rp 100 miliar) dan berencana untuk memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam.

Kepala BKPM, Franky Sibarani, merespons positif minat investasi yang disampaikan oleh investor dari Kuwait tersebut.

“Minat investasi di sektor peternakan Sapi memiliki nilai strategis dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan,” kata Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Rabu (30/3).

Menurut Franky, dari laporan yang diterimannya investor Kuwait yang menyampaikan minat untuk berinvestasi saat ini tengah mencari lokasi yang cocok dengan luas sekitar 200 hektar untuk mengembangkan 6.000 sapi potong.

“Mereka sudah amat serius dan sudah pernah ke Indonesia dan apabila lokasi yang cocok sudah didapat akan segera mengajukan izin prinsip via layanan 3 jam dengan nilai investasi US$ 8 juta,” jelasnya.

Franky menambahkan bahwa  BKPM terus melakukan pemasaran investasi ke Timteng sebagai salah satu negara prioritasm dengan fokus untuk menyampaikan berbagai informasi mengenai reformasi kebijakan.

“Mulai sistem online, dibentuknya PTSP Pusat, layanan izin investasi 3 jam, Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi atau dikenal dengan KLIK serta insentif-insentif yang diberikan kepada investor,”  katanya.

Minat investasi yang diidentifikasi merupakan hasil dari kegiatan Indonesia Trade Mission di Kuwait yang digelar hari Senin (28/3). Hadir dalam kegiatan Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM Pratito Soeharyo yang juga merupakan Director in Charge untuk wilayah pemasaran Timur Tengah.

Dalam kegiatan tersebut, Pratito menyampaikan presentasi mengenai kebijakan dan peluang investasi Indonesia di hadapan sekitar 100 pengusaha Kuwait. Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan yang dalam kesempata tersebut menyampaikan keynote speech.

Bertindak sebagai pembicara yang lain adalah Direktur Pengolahan Hulu Kementerian ESDM, Kepala Perwakilan BI London, serta Direktur Promosi BNP2TKI.

Selain peternakan sapi, tim Marketing Officer BKPM wilayah Timur Tengah juga mengidentifikasi beberapa minat investasi pengusaha Kuwait seperti di bidang oil refinery, di bidang hulu migas, bidang industri petrokimia, di bidang perbankan serta peternakan sapi.

Komitmen investasi Kuwait selama lima tahun terakhir (2010-2015)  cukup besar yaitu US$ 5,6 miliar. Nilai realisasi di sektor hulu migas oleh Kuwait cukup besar yaitu US$ 320 juta yang dilakukan sejak tahun 1970-an.

Marketing Officer Wilayah Timur Tengah Cahyo Purnomo mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal berbagai minat investasi di atas khususnya minat investasi di bidang peternakan sapi.

“Kami akan terus melakukan komunikasi intensif dengan investor terkait untuk mendorong minat  yang ada menjadi komitmen investasi kemudian realisasi investasi,” katanya.

Selama ini negara-negara Timur Tengah masih berada di papan tengah daftar peringkat negara-negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Apabila merujuk pada data rencana investasi yang dirilis BKPM periode Januari-Desember 2015, Iran menempati peringkat ke-8 dengan nilai rencana investasi Rp 50 triliun, Yordania di peringkat ke-16 dengan nilai investasi Rp 3,3 triliun, Uni Emirat Arab berada di peringkat-19 dengan nilai rencana investasi Rp 2,5 triliun kemudian  Saudi Arabia menempati peringkat ke-22 dengan nilai Rp 1,6 triliun baru diikuti oleh negara-negara Timur Tengah lainnya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home