Loading...
DUNIA
Penulis: Ardy Pradana Putra 09:27 WIB | Kamis, 30 Oktober 2014

Longsor di Sri Lanka, 100 Orang Diperkirakan Meninggal

Bencana longsor terjadi di Meeriyabedda, kawasan perkebunan teh dekat Kota Haldummulla, sekitar 200 km timur ibu kota Sri Lanka, Colombo, menyebabkan sekitar 100 orang meninggal. (Foto : AFP/bbc.com)

COLOMBO, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Sri Lanka menyebutkan diperkirakan sekitar 100 orang meninggal akibat bencana longsor, di Sri Lanka Tengah, hari Rabu (29/10). Bencana longsor terjadi usai hujan lebat, menyebabkan 140 rumah musnah di Distrik Badulla.

Sepuluh jenazah telah ditemukan dalam misi penyelamatan, yang ditunda pada Rabu (29/10) malam. Cuaca buruk mengganggu operasi penyelamatan. Hujan lebat melanda seluruh Sri Lanka selama beberapa pekan.

Peringatan bencana longsor telah dikeluarkan di beberapa area di Sri Lanka.

Bencana longsor terjadi di Meeriyabedda, kawasan perkebunan teh dekat Kota Haldummulla, sekitar 200 km timur ibu kota Sri Lanka, Colombo, pada Rabu (29/10) jam 07:30 waktu setempat atau jam 9:30 WIB.

“Lebih dari 100 orang diperkirakan meninggal,” kata Menteri Manajemen Bencana Sri Lanka Mahinda Amaraweera kepada Reuters.

“Kami menghentikan operasi penyelamatan karena daya pandang terbatas dan cuaca buruk. Terdapat ancaman bencana longsor susulan,” tambahnya.

Sekitar 500 personel militer dikabarkan terlibat dalam operasi penyelamatan. Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa dalam akun Twitter mengatakan peralatan berat telah ditempatkan di lokasi bencana, untuk mempercepat usaha penyelamatan.

Anggota Parlemen Lokal Udith Lokubandara mengatakan kepada BBC banyak orangtua yang berada di rumah usai mengantarkan anak mereka ke sekolah, saat bencana longsor terjadi. “Ini situasi yang menyedihkan, karena anak-anak menjadi yatim piatu akibat bencana longsor” kata Lokubandara.

Mayjen Mano Perera, pejabat militer di area bencana, mengatakan kepada AFP, beberapa rumah telah terkubur lumpur sedalam 9 m.

Seorang sopir yang bekerja di perkebunan teh, P Arumugam, mengatakan kepada Reuters, “Semua yang saya lihat kemarin, telah musnah, gedung, kuil dan pertokoan lenyap. Saya hanya melihat lumpur di mana-mana.”

“Saya terperangkap dalam timbunan puing dan akhirnya orang-orang menyelamatkan saya, tapi ibu dan bibi saya meninggak,” kata seorang perempuan yang selamat kepada media lokal.

Seorang pejabat mengatakan area terdampak bencana longsor seluas 2 km, kata surat kabar Sri Lanka, Daily Mirror.

Beberapa bagian jalan raya nasional dilaporkan hancur akibat hujan lebat. Juni hujan lebat memicu bencana longsor yang menyebabkan 22 orang meninggal dan ribuan orang mengungsi. (bbc.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home