Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasto Prabowo 20:06 WIB | Rabu, 20 November 2013

Mabes TNI Tarik Pesawat Tempur F-16 dari Australia

Mabes TNI menarik pesawat tempur F-16 Fighting Falcon nya dari Darwin, Australia yang sedang menjalani latihan bersama. Ini menyusul perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghentikan semua kerjasama militer. (Foto : Istimewa)

SATUHARAPAN.COM - Baru saja latihan militer AU Indonesia dan AU Australia yang bersandi Elang Ausindo dimulai Selasa 19 November 2013 kemarin di Darwin - Australia, hari ini Rabu 20 November 2013 Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko menarik pulang enam pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari lokasi latihan. Hal ini  menyusul perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghentikan juga  sejumlah kerjasama militer Indonesia-Australia.

Dalam rilis resminya, Panglima TNI juga akan menarik seluruh personel pendukung latihan yang rencananya akan mengikuti kegiatan Air Man to Air Man Talk. Hal ini merupakan program kerjasama antara TNI AU dengan Royal Australian Air Force (RAAF).

Secara sepihak, Mabes TNI juga menghentikan kerjasama lain seperti kerjasama matra lain seperti Latihan Bersama TNI AD dengan Royal Australian Army. Kegiatan itu adalah Latihan Bersama Kartika Bura dan Latihan Bersama Down Komodo. Termasuk juga latihan matra laut Latihan Bersama TNI AL dan Royal Australian Navy seperti latihan New Horizon TTX, Latihan Initial Planning Conference KAKADU, dan Observer Ex Black Carilion. Kerjasama dalam bidang pertukaran informasi dan intelijen pun distop. Panglima TNI menambahkan,” bahwa semua kerjasama antara militer Indonesia dengan militer Australia dihentikan untuk waktu yang tidak ditentukan”.

Juru Bicara Pertahanan Australia mencoba memahami situasi ini dengan memberi keterangan resmi,”Kami mengetahui situasi akan berubah namun mengatakan bahwa keputusan berada di level masing-masing pemerintahan”.

Kemarahan Indonesia tampaknya mencapai titik didih tinggi dalam sejarah hubungan dengan Australia. Soal penyadapan ini menjadi isu panas yang berpotensi membawa hubungan kedua negara ke titik bawah.
 

Editor : Prasto Prabowo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home