Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 16:00 WIB | Kamis, 30 Januari 2020

Mahasiswa Unja Kuliah Umum Anti Radikalisme

Mahasiswa Unja mengikuti kuliah umum anti radikalimse. Unja berharap mahasawanya mampu menjadi pelopor anti radikalisme ditengah masyarakat. (Foto: Antara).

JAMBI, SATUHARAPAN.COM - Universitas Jambi (Unja) melaksanakan kuliah umum dengan mengangkat tema ‘anti radikalisme’ melalaui nilai-nilai pancasila.

“Dengan membangun jiwa pancasilais diharapkan mampu menangkal radikalisme di lingkungan Universitas Jambi,” kata Pelaksana Harian Rektor Unja, Prof. Abdul Aziz di Jambi, Kamis (30/1).

Ia menjelaskan saat ini banyak paham-paham radikal yang tersebar di tengah-tengah masyarakat. Paham-paham radikalisme tersebut menyebar melalui berbagai macam media, baik melalui media masa, media elektronik hingga media sosial.

Dengan menghubungkan dan membangun karakter serta jiwa pancasialisme diharapkan mampu menangkal paham-paham radikalisme berkembang di tengah masyarakat. Khususnya di tengah-tengah mahasiswa dan di lingkungan Unja.

“Jika kita memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalam lima sila, kita yakini paham radikalisme tidak akan mampu berkembang,” ujar Prof. H. Abdul Aziz.

Melalui kegiatan kuliah umum tersebut, Unja berharap mahasiswa dapat memanfaatkan momen tersebut untuk benar-benar memahami dan menjadikan bekal bagi mahasiswa. Serta mahasiswa mampu menjadi pelopor perubahan di tengah-tengah masyarakat yang anti kekerasan dan radikalisme.

Dalam kegiatan kuliah umum tersebut, Brigadir Jendral Pol. Dr. H. Darmawan Sutawijaya hadir sebagai narasumber. Dalam pemaparan-nya, ada tiga institusi sosial yang dapat mencegah paham-paham radikalisme berkembang, yakni pendidikan, keluarga dan lingkungan.

“Saat ini dengan berkembangnya teknologi di era revolusi industry 4.0 membuat tiga institusi sosial ini terkesampingkan,” kata dia.

Dicontohkannya, saat satu keluarga duduk di ruang makan, masing-masing anggota keluarga sibuk dengan telepon genggam-nya. Hal tersebut mengurangi komunikasi dan membuat jarak antara anggota keluarga, sehingga paham-paham radikal akan mudah masuk dan berkembang.

Lima ribu lebih mahasiswa Unja hadir mengikuti kegiatan kuliah umum tersebut. Menurut salah seorang mahasiswa, Rike tema kuliah umum tersebut sangat menarik. Karena saat ini paham-paham radikalisme tersebut sangat cepat berkembang dan menyebar.

“Temanya sangat menarik, paham radikalisme ini sangat berbahaya, harapannya kita mahasiswa dapat turut andil dalam memberantas paham radikalisme di tengah-tengah masyarakat,” kata Rike. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home