Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 04:04 WIB | Sabtu, 29 Oktober 2016

Makna Sebuah Perjumpaan

Yesus tahu kebutuhan terdalam Zakheus: seorang sahabat.
Yesus menyapa Zakheus (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (Luk. 19:8). Demikianlah pernyataan Zakheus. Bukan dalam hati, tentu saja. Pernyataan ini diungkapkannya tidak saja di depan Yesus, tetapi juga di hadapan orang banyak. Dengan kata lain, ini merupakan ungkapan yang dialamatkan kepada publik.

Pemungut cukai tidak mendapat gaji dari pemerintah. Gajinya merupakan selisih antara jumlah uang yang disepakati dengan pemerintah Roma dan yang berhasil ditagih. Acap terjadi, jumlah yang ditagih menjadi beberapa kali lipat. Tak heran, para pemungut cukai sangat dibenci dalam masyarakat Yahudi. Mereka dianggap lintah darat, bahkan pengkhianat bangsa.

Zakheus agaknya tak lepas dari praktik macam begini. Dan bisa dipahami mengapa Zakheus berkata bahwa dia akan mengembalikan empat kali lipat dari uang orang yang pernah diperasnya. Kemungkinan besar Zakheus langsung jatuh miskin.

Tindakan radikal Zakheus kelihatannya muncul dari iman yang mulai bertumbuh dalam diri Zakheus. Tindakan radikal itu sejatinya merupakan tanggapan dari tindakan radikal Yesus Orang Nazaret. Bisa jadi Zakheus merasa kaget mendengar sapaan Yesus, ”Aku harus menumpang di rumahmu” (Luk. 19:5).

Sulit dibayangkan makna sapaan itu bagi Zakheus. Yesus memanggilnya. Namanya, yang kadang menjadi bahan olokan—dalam bahasa Ibrani berarti bersih, tidak bersalah— ternyata berharga di mata Yesus. Buktinya: Yesus mau memanggil namanya. Lagi pula, menumpang di rumah seseorang berarti Yesus telah menganggapnya sahabat.

Tampaknya, Yesus tahu kebutuhan terdalam Zakheus—seorang sahabat. Dan Yesus bersedia menjadi sahabatnya. Itulah anugerah terbesar bagi Zakheus.

Tindakan Yesus itu membuat iman Zakheus bertumbuh. Iman itu berbuah dalam tindakan radikal—menghibahkan kekayaannya kepada orang miskin dan mengembalikan sebanyak empat kali lipat kepada orang yang pernah diperas.

Tindakan itu pastilah mengejutkan masyarakat kota Yerikho. Apa yang dilakukannya melampaui bayangan banyak orang. Namun, semua itu hanyalah akibat dari perjumpaannya dengan Yesus.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home