Mayoritas Pemilih Dukung Trump Larang Muslim Masuk AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Enam dari setiap 10 pendukung Partai Republik yang memberikan suara pada Super Tuesday pada hari Selasa (2/3) lalu menyatakan mendukung pelarangan Muslim masuk AS.
Ini menurut exit poll yang dilakukan oleh ABC News.
Mic.com melaporkan bahwa persentase pendukung terhadap larangan Muslim masuk AS diakui bervariasi dari tempat ke tempat, tapi sentimen Islamfobia terasa kuat terutama di lima provinsi sebelah selatan, yaitu Alabama, Arkansas, Tennessee, Texas dan Virginia.
Suara pendukung Partai Republik terpecah pada Donald Trump dan Senator Ted Cruz di Texas dan Arkansas. Namun di tiga negara lainnya, Mereka yang mendukung larangan Muslim masuk AS terutama memberikan suara kepada Trump.
Berikut ini adalah persentase pemilih Partai Republik di masing-masing negara bagian, yang secara tegas mendukung masuknya Muslim kepada AS.
Alabama: 78%
Arkansas:78%
Tennessee:72%
Texas:65%
Virginia:64%
ABC News melaporkan bahwa tujuh dari 10 pemilih Partai Republik di Georgia mendukung pelarangan, tetapi tidak memberikan persentase yang rinci.
Gagasan untuk melarang Muslim masuk AS dimulai pada bulan Desember, Ketika Donald Trump mengumumkan melalui siaran pers yang mengatakan dirinya mendukung "pelarangan penuh dan lengkap Muslim memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan negara kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi," menurut CNN.
Dukungan itu ia sampaikan enam hari setelah sepasang teroris - Rizwan Syed Farook dan Tashfeen Malik - menembak dan membunuh 14 orang di Inland Regional Center di San Bernardino, California. Kedua penembak tersebut adalah Muslim.
Meskipun demikian, berdasarkan data sejak 11 September tahun 2001, mayoritas orang yang tewas dalam serangan teroris di AS adalah korban serangan yang dilakukan oleh kulit putih, khususnya ekstremis sayap kanan dan bukan jihadis.
Namun, hal ini tampaknya tidak menyurutkan langkah para pendukung Partai Republik untuk mendukung Trump melarang Muslim masuk AS.
Sejak November tahun lalu, 26 gubernur negara bagian di AS mengatakan mereka menentang untuk memberikan tempat bagi pengungsi perang sipil yang melarikan diri dari Suriah yang berpenduduk mayoritas Muslim, untuk menetap di negara mereka.
Retorika Islamofobia yang dikumandangkan oleh Donald Trump pada khususnya, telah memicu kenaikan dalam kekerasan anti-Muslim di seluruh negeri dalam beberapa bulan terakhir. Termasuk kejahatan kebencian brutal, tindakan vandalisme terhadap Muslim.
Editor : Eben E. Siadari
Sri Mulyani Klarifikasi Alasannya Kerap Bungkam dari Wartawa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan ter...