Loading...
INSPIRASI
Penulis: Gregorius Silimbulang 04:00 WIB | Selasa, 12 April 2016

Memang Sulit Menjadi Rendah Hati

Mawas dirilah dengan kecapaian.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Suatu pagi saya merenungkan realitas ini: ”memang sulit menjadi rendah hati.” Rendah hati mengakui bahwa saya tidak punya cukup kekuatan sehingga membutuhkan rekan sepertanggungjawaban dalam menjalani dan memperjuangkan hidup. Rendah hati untuk sekadar menyadari ada bagian hidup yang kurang mendukung kemaksimalan saya dan perlu penyesuaian atasnya. Tak jarang, di sana terjadi tarikan dan acap kali membuat saya kewalahan sendiri.

Gejala ini tampaknya juga sedang melanda bangsa hari-hari ini melalui fenomena sengitnya persaingan ”partai politik versus calon independen”. Sementara partai politik dinilai kurang cekatan membela dan melayani rakyat, munculnya calon independen yang kuat benar-benar membuka kesadaran kita bahwa rakyat bisa berjuang demi perubahan nasibnya. Tetapi, apakah dengan independen yang katanya demi tegaknya hak rakyat berarti  tak membutuhkan lagi pihak lain, termasuk parpol? Tidak mungkin bukan?

Independen hanyalah jalur. Tujuannya tetap sama seperti halnya untuk parpol: rendah hati melayani rakyat, bukan diri dan kelompoknya. Kalau demikian, untuk apa mesti ribut dengan menyerang pihak lain yang berseberangan jalur? Kalau tujuannya cuma satu, maka mari bersatu dalam kerendahan hati menempuh bersama jalan pengabdian bagi kemaslahatan rakyat dan kurangi debat kusir tentang siapa lebih layak, yang hanya membikin capek!

Sebenarnya, rendah hati tidak sulit-sulit amat. Mawas dirilah dengan kecapaian. Bukankah kita jadi mudah marah dan sukar menerima perbedaan, apalagi kesalahan orang lain, saat stamina menurun? Tubuh terbatas yang butuh istirahat menjadi pengingat bahwa kita memang bukan Tuhan. Butuh kerendahhatian untuk bergantung kepada-Nya dan mengakui kebutuhan akan sesama dalam menjalani hidup dan mengerjakan panggilan kita, sebagai pribadi maupun bangsa.

Kalau tidak, kita akan capai sendiri dan makin sulit untuk belajar rendah hati. Apalagi melayani dengan rendah hati pihak yang berseberangan dengan kita.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home