Loading...
SAINS
Penulis: Putu Ayu Bertyna Lova 01:13 WIB | Sabtu, 29 Juni 2013

Membuat Video dengan Smartphone, Myers Masuk Bui

smartphone yang semakin mudah ditemukan dan umum digunakan (dok: Arstechnica)

CAROLINA SELATAN, SATUHARAPAN.COM - Perangkat genggam canggih atau smartphone, penemuan mutahir mengagumkan yang memberikan banyak kemudahan, sekaligus mendatangkan bencana. Ini yang akan anda hadapi jika tidak bijak dan terlena dengan kecanggihan teknologi.

Sidney Myers, pria muda berusia 20 tahun, memiliki perangkat genggam canggih keluaran luar negeri, sebuah smartphone. Dengan ponsel ini memungkinkan dia mengirimkan ancaman bom dan menciptakan pornografi anak. Karena penggunaan ponsel ini, Myers dicap sebagai pelaku seks seumur hidupnya dan mendekam di penjara federal selama 18 bulan.

Masalah bermula ketika Myers bertemu dengan seorang wanita muda di klub. Menurut pengacara Myers, wanita itu mengatakan kepada Myers bahwa dia berumur 18 tahun, meskipun pada kenyataannya dia baru berumur 16 tahun. Mereka mulai berkencan, berhubungan seks, dan membuat video seks, semua diambil dari smartphone Myers dengan persetujuan penuh sang gadis.

Dalam Hukum Carolina Selatan, Amerika Serikat, dan Hukum Federal, usia persetujuan adalah 16 tahun, jadi ia sudah diizinkan untuk berhubungan seks. Walaupun ia masih dianggap anak-anak sebelum berusia 18 tahun.

Myers tidak membagikan atau menyebarkan video itu dengan siapa pun, seperti kasus-kasus yang sering terjadi dan berakhir di pengadilan. Ia bahkan tidak mentransfernya, video itu tetap berada di ponselnya.

Ancaman Bom

Saat itu, Myres menghabiskan malam di rumah sang gadis, atas persetujuan ibu gadis itu. Dan itu membuat Myres ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi dengan sang gadis. Karena itu ia menelepon sekolahnya, SMA Eau Claire dan melaporkan ancaman bom.

Sekolah dan yang berwenang memandang serius ancaman tersebut. Beberapa bulan berikutnya, sekolah menghadapi ancaman bom dari berbagai individu, yang mungkin tidak saling terkait. Namun berhasil melibatkan pemerintah federal, negara, dan regu bom lokal. Maka, FBI, Joint Terrorism Task Force (JTTF), Departemen Kepolisian Columbia, dan Divisi Penegakan Hukum Selatan Carolina bersama-sama membuat penyelidikan, yang mengambil waktu enam bulan untuk menemukan target. Salah satu target mereka adalah Myers. Ia telah mengambil langkah memblokir nomor teleponnya, tapi masih tetap terekam oleh catatan operator telekomunikasi.

Pada 2 Mei 2012, Myers ditangkap karena membuat ancaman dan mengaku. Saat dilakukan pemeriksaan pada ponselnya, penyelidik menemukan video seks berdurasi 12 menit.  Ini menyebabkan Myres menghadapi tuntutan yang lebih serius. Menurut pengadilan, seks yang ia lakukan dengan gadis berumur 16 tahun bukan masalah, namun membuat video seks, itu perkara yang berbeda. Ini menyebabkan ia menjadi terdakwa oleh otorita federal, dengan tuduhan produksi dan kepemilikan pornografi anak. Karena ponsel yang ia gunakan adalah buatan luar negeri, maka masalah ini dibawa ke tingkat federal. Karenanya, Myers menghadapi tuntutan 10 tahun penjara dan denda US$ 250.000, untuk setiap biaya.

Myers mengaku bersalah pada 20 Juli 2012, namun pengacara publik yang mendampinginya memohon keringanan hukuman pada hakim. Alasannya sederhana, ancaman bom memang mengerikan, namun pornografi anak dengan bantuan teknologi, belum memiliki dasar hukum.

Jaksa AS untuk Carolina Selatan, Bill Nettles, mengatakan, dalam pandangannya masalah itu sederhana. "Keamanan warga Carolina Selatan yang berada di gedung-gedung publik, bukan bahan kompromi. Kantor Jaksa AS akan menuntut mereka yang mengancam warga kami, terutama anak-anak, tak peduli seberapa remehnya ancaman tersebut. Selain itu, hal ini harus dijadikan gambaran bahwa menjadikan anak-anak sebagai subjek adalah ide yang sangat buruk, yang akan mengirimkan orang itu ke penjara," jelas Nettles.

Kasus Yang Paling Membingungkan

Namun hakim dalam kasus itu melihat dalam nuansa yang lebih abu-abu. Menurut wartawan Tribune,  McClatchy, yang hadir di persidangan Myers 7 Februari 2013, Hakim Joseph Anderson menyebutnya "Ini adalah kasus yang paling membingungkan aku, setelah sekian lama." Sementara laporan presentasi pemerintah mencatat bahwa biaya untuk itu hampir mencapai US$ 200.000, dan cukup untuk memenjarakan Myers selama hampir satu dekade.

Dalam masa hukumannya, Myers meminta maaf dalam sebuah catatan. Dia mengatakan, "Saya tahu tindakan dan keputusan yang saya lakukan, bukanlah yang terbaik. Saya sangat menyesal atas pilihan yang telah saya buat. Jika saya dapat mengubah waktu, saya tidak akan melakukan hal itu." Seperti yang diberitakan oleh Arstechnica.

Myers memang akan bebas setelah masa tahanannya, namun cap sebagai pelaku seks akan tetap menempel seumur hidupnya. Ini tentu akan mempengaruhi saat ia mencari pekerjaan atau rumah tinggal.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home