Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 01:00 WIB | Sabtu, 07 Februari 2015

Mencari di Tempat yang Salah

Beragam motivasi orang mencari Yesus.
Banyak orang mendengarkan Yesus (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Alkisah Nasarudin tampak kebingungan mencari-cari sesuatu di bawah sinar lampu jalan. Seseorang yang mengenalnya lantas menegur, ”Sedang mencari apa, Nasarudin?” ”Cincinku hilang tadi. Bisakah kau membantuku mencarikannya?”

Keduanya pun lantas sibuk mencari cincin. Setelah satu jam tak ketemu juga. Bertanyalah rekan Nasarudin, ”Apakah benar di sini hilangnya?” ”Tidak!” jawab Nasarudin enteng. ”Lalu, mengapa kita mencarinya di sini?” lanjut temannya kesal. ”Di sini lebih terang!

Itu pulalah yang terjadi dengan banyak orang yang mencari Yesus (Mrk. 1:37). Mereka tidak menemukan Yesus. Orang-orang Kapernaum itu mencari Yesus di tempat yang salah. Mereka mencari Yesus di tempat penginapan. Namun, Yesus tidak ada di sana karena pagi-pagi benar Yesus telah pergi keluar untuk berdoa.

Demam penyembuhan tengah melanda orang-orang Kapernaum. Mereka berduyun-duyun mencari Yesus. Tentunya dengan beragam motivasi: ada yang ingin sembuh; ada yang ingin mendengarkan khotbah Yesus; mungkin ada pula yang ingin menonton demo penyembuhan; dan bisa jadi ada yang sekadar ikut-ikutan.

Sejatinya, kita dapat belajar meneladani penduduk Kapernaum. Mereka sibuk mencari Yesus. Pertanyaan bagi kita pengikut Kristus abad XXI ialah apakah kita sungguh-sungguh mencari Yesus. Atau, jangan-jangan kita sudah cuek dengan keberadaan Yesus Kristus? Kalimat ini mungkin terdengar kasar. Namun, marilah kita memeriksa batin kita masing-masing: Masihkah kita mencari Yesus?

Mencari Yesus tak ubahnya saat kita mencari dompet kita yang hilang. Sebelum dompet kita ketemu, pastilah kita takkan berhenti mencarinya. Kita berusaha untuk mengingat terakhir kali kita melihatnya. Kita pun merasa perlu membuat rekonstruksi. Bahkan, jika belum ketemu juga tak jarang akan muncul dalam mimpi.

Mencari Yesus berarti menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita. Yesuslah yang menjadi pusat pikiran dan tindakan kita. Dengan kata lain Yesuslah yang kita agungkan dalam hidup kita.

Dan jika sudah demikian, tentu kita tahu di mana mencari Yesus: di tempat di mana orang belum merasakan kasih-Nya (Mrk. 1:38). Ya, di sanalah kita akan menemukan Dia.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home