Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 19:49 WIB | Selasa, 04 Oktober 2016

Mendag Ajak Pelaku Usaha Dunia Berinvestasi di Indonesia

Enggar menambahkan, bahwa keterbukaan akan memperluas peluang Indonesia untuk terhubung dengan rantai nilai global.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita. (Foto: Dok. kemendag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menegaskan, inilah saat yang tepat bagi pelaku usaha di seluruh dunia untuk berinvestasi di Indonesia, serta berkolaborasi dengan usaha kecil menengah (UKM) Indonesia. 

Menurut Mendag Enggar, dengan dua kata kunci, “keterbukaan dan daya saing”, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi di masa depan. 

Hal tersebut disampaikan Mendag Enggar yang bertindak sebagai Ketua Pokja I Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi dalam kegiatan Diplomatic and Chamber of Commerce International Gathering, di Jakarta, hari Selasa (4/10). 

Mengambil tema “Sustaining Confidence, Strengthening Partnership”, kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama Pokja I Satgas Percepatan dan Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN). 

Di hadapan 250 peserta Diplomatic and Chamber of Commerce International Gathering yang terdiri dari Duta Besar dan perwakilan asing di Indonesia beserta stakeholder, Enggar meyakini bahwa dengan adanya Paket Kebijakan Ekonomi, Indonesia akan menjadi hub produksi dan ekspor di Asia. 

“Keterbukaan dan daya saing menjadi dua kata kunci dalam Paket Kebijakan Ekonomi yang akan menjadikan Indonesia tempat yang paling menguntungkan untuk berinvestasi. Presiden menekankan akan terus melakukan reformasi, menyederhanakan regulasi, dan membuka perekonomian Indonesia,” kata Enggar. 

Enggar menambahkan, bahwa keterbukaan akan memperluas peluang Indonesia untuk terhubung dengan rantai nilai global. Dengan demikian, Indonesia bisa meningkatkan kemampuannya didukung oleh sumber daya alam, inovasi, kreativitas dan bakat, warisan budaya, keuntungan demografi, serta posisi strategis Indonesia di Asia Tenggara. 

“Dengan daya saing nasional, Pemerintah mampu menjalankan perekonomian dengan cara yang lebih efisien sehingga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk berkompetisi di pasar domestik, regional, maupun global,” kata Mendag. 

Menurut Enggar, debirokratisasi dan deregulasi menjadi salah satu langkah yang diambil Pemerintah dalam meningkatkan daya saing. Pemerintah memberi perhatian khusus pada percepatan pembangunan dan kemajuan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api sehingga pusat-pusat produksi di daerah dapat terhubung dengan jalur distribusi nasional secara optimal. 

Selain itu, semangat deregulasi dan debirokratisasi diwujudkan salah satunya dalam proses perizinan ekspor impor yang semakin mudah, transparan, efisien, dan pasti. 

Menurut datanya, saat ini, terdapat 88 jenis perizinan ekspor-impor, di mana 64 jenis perizinan telah dilayani dengan sistem online dan tujuh di antaranya telah menggunakan digital signature. 

Pemerintah juga bertekad menjalankan peran penting dalam perekonomian dunia yang semakin terintegrasi dengan meningkatkan fungsi efisiensi perdagangan dan investasi di tingkat provinsi dan nasional. 

“Kami percaya bahwa melalui peningkatan efisiensi, Pemerintah tidak hanya dapat meningkatkan daya saing di tingkat global, tapi juga membuka peluang bagi para petani, nelayan, pengusaha muda dan perempuan, serta UKM untuk turut memberikan kontribusi yang lebih baik bagi perekonomian Indonesia,” kata Enggar.

"Hal ini akan membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan pembangunan pedesaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia," dia menambahkan. (PR)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home