Loading...
EKONOMI
Penulis: Ignatius Dwiana 12:05 WIB | Jumat, 28 Juni 2013

Mendag Pantau Langsung Kenaikan Harga Bahan Pokok di Pasar Tebet

Kenaikan harga sejumlah bahan pangan pokok di pasar akan terus dikendalikan oleh pemerintah dan diimbangi dengan jumlah pasokan terutama menjelang hari raya dan bulan puasa. (dok. Blogspot)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, pada Kamis (27/6) kemarin mengunjungi Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan untuk mamantau perkembangan harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan pokok terkait dengan keputusan Pemerintah melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 21 Juni 2013 lalu.

“Hal ini merupakan komitmen Pemerintah untuk secara intensif memantau perkembangan harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar sehubungan dengan dua momentum penting, yaitu penyesuaian harga BBM serta menjelang bulan puasa dan hari raya Lebaran 2013 yang tidak lama lagi,” kata Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan.

Berdasarkan hasil pemantauan, harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Tebet Barat telah mengalami kenaikan pada 26 Juni 2013 dibandingkan pada 21 Juni 2013, sebelum penyesuaian harga BBM. Cabe rawit merah dari 35 ribu Rupiah per kilo menjadi 40 ribu Rupiah per kilo. Hal ini terjadi karena terbatasnya ketersediaan stok di Pasar Induk Kramat Jati dan permintaan pedagang pengecer yang cukup tinggi.

Sementara itu, khusus untuk harga daging sapi di pasar Tebet Barat masih stabil sebesar 90 ribu Rupiah per kilo, atau sedikit di atas harga rata-rata nasional sebesar 89 910 Rupiah per kilo.

“Untuk harga daging sapi, kami akan terus berupaya agar tetap stabil atau bahkan turun. Kami juga akan menjaga agar pasokannya tersedia di pasar. Namun penambahan pasokan daging sapi  merupakan alternatif jangka pendek yang akan kami lakukan dalam menstabilkan harga disamping terus mendorong percepatan mobilisasi sapi siap potong dari peternak ke pasar,”  terang Gita.

Harga beberapa bahan pangan pokok lainnya di Pasar Tebet, seperti gula pasir, tepung terigu, cabe merah keriting, cabe merah biasa, bawang putih dan bawang merah, relatif stabil. Sedangkan untuk beras, minyak goreng curah, telur ayam dan daging ayam, harganya meningkat antara 5,26 persen sampai dengan 10 persen. Gita Wirjawan berharap harga bahan pokok di Pasar Tebet diharapkan tidak akan mengalami kenaikan lagi hingga menjelang Lebaran.

Minimalisasi
Pemerintah menyadari akan adanya kenaikan harga beberapa bahan kebutuhan pokok sebagai dampak dari penyesuaian harga BBM, ditambah lagi dengan adanya kenaikan permintaan masyarakat menjelang Bulan Puasa dan Lebaran 2013. Namun demikian, pemerintah akan terus mengupayakan agar kenaikan tersebut dapat diminimalisasi dengan memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan pokok di pasar.

Untuk itu, pemerintah akan terus-menerus bekerja sama dengan para pelaku usaha dalam rangka pemenuhan ketersediaan bahan pangan pokok masyarakat. Selain itu, pemerintah bersama para pelaku usaha juga akan menyelenggarakan kegiatan Pasar Murah/Pasar Rakyat menjelang dan pada saat bulan puasa di seluruh wilayah di  Indonesia.

Di samping itu, dalam upaya meminimalisir dampak penyesuaian harga BBM terhadap gejolak harga, dan mengurangi hambatan distribusi pangan pokok maupun instabilitas keamanan, maka Pemerintah membentuk Forum Informasi dan Solusi Bisnis yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

“Anggota dari forum tersebut adalah wakil dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Bea Cukai, Kepolisian serta pelaku usaha terkait, sehingga dalam jangka pendek diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan ketersediaan, hambatan distribusi dan gejolak harga bahan pangan pokok,” jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Gunaryo.

Lebih jauh, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina menjelaskan bahwa rata-rata harga bahan pangan pokok di tingkat nasional pada 26 Juni 2013 setelah penyesuaian hargaBBM dibandingkan dengan 21 Juni 2013 sebelum penyesuaian harga BBM relatif stabil. Beras 8,370 Rupiah per kilogram (kg), gula pasir 12,430 Rupiah per kg, minyak goreng curah 10275 Rupiah per liter, daging sapi 89,850 Rupiah per kg, telur ayam ras 19400 Rupiah per kg, tepung terigu 7,980 Rupiah per kg, cabe merah keriting 32,135 Rupiah per kg, cabe merah biasa 33,100 Rupiah per kg, dan bawang putih 19,245 Rupiah per kg. Harga bahan pangan pokok dinilai stabil karena kenaikannya kurang dari 3 persen sementara kenaikan harga yang cukup signifikan terjadi pada cabe rawit merah menjadi 34,780 Rupiah per kg dan bawang merah menjadi 31,510 Rupiah per kg.

Untuk daging ayam, menurut informasi yang diterima Kementerian Perdagangan dari Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), pasokannya cukup hingga Lebaran. Produksi daging ayam ras sebesar 2,1 juta ton per tahun akan surplus karena kebutuhan konsumen hanya sebesar 1,9 juta ton per tahun.

Harga daging ayam di tingkat peternak berkisar antara 17.500 hingga 18 ribu Rupiah per ekor (0,6 karkas), sehingga harga karkas ayam per kilogram adalah sekitar 24 ribu sampai 25 ribu. Dengan perkiraan biaya transport hingga sampai ke pasar dan ditambah keuntungan untuk pedagang yang jumlahnya sekitar dua sampai tiga ribu Rupiah, maka harga daging ayam di tingkat pedagang eceran adalah 26 sampai 28 ribu Rupiah per kg. Sebagai perbandingan, rata-rata harga nasional daging ayam pada 26 Juni 2013 adalah 28,730 Rupiah per kg atau naik 5,9 persen dari sebelum penyesuaian harga BBM.
 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home