Loading...
BUDAYA
Penulis: Bayu Probo 08:59 WIB | Senin, 25 November 2013

Mendikbud: Presiden akan Buka World Culture Forum

Tari Kecak (kiri) dan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (kanan). (Foto: wcfina.org)

Nusa Dua, Bali Antara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka secara langsung pertemuan budaya tingkat dunia atau World Culture Forum (WCF) di Nusa Dua, Bali.

“Presiden akan membuka langsung kegiatan yang baru pertama kali ini diadakan,” ujar Mohammad Nuh di Nusa Dua, Bali, Senin (25/11).

Pada Minggu malam, sambung Nuh, Presiden SBY telah menyambut kehadiran para peserta WCF dalam makan malam bersama di Kompleks Pusat Budaya Bali Garuda Wisnu Kencana (GWK).

“Forum ini diikuti perwakilan dari 40 negara dan diisi oleh forum diskusi dan seminar serta dialog antarbudaya,” ujarnya.

Mendikbud menambahkan WCF bertujuan mempromosikan budaya tidak hanya sebagai elemen konektivitas sosial tetapi juga sebagai salah satu pendukung penting untuk memperkuat globalisasi.

Melalui diskusi antarbudaya, kata Mendikbud, memiliki potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak layak menjadi layak.

“Budaya juga bisa menjadi perekat dunia karena sifatnya yang lintas agama, ras, dan negara, serta bisa menghubungkan yang tak terhubung menjadi terhubung.”

Lewat WCF yang dilangsungkan 24 hingga 27 November, budaya bisa menjadi salah satu bagian dari transformasi peradaban baru.

Nuh berharap penyelenggaraan WCF 2013 menghasilkan Bali Promise yang berisi arah kebijakan baru yang menempatkan kebudayaan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan, kerangka kerja etik untuk memastikan keterlibatan komunitas dan pemangku kebijakan.

Hasil akhir WCF dalam bentuk Bali Promise akan disampaikan pada Selasa (26/11) sore.

Mendikbud: Budaya Bisa Jadi Perekat Dunia

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan budaya bisa menjadi perekat dunia, karena sifatnya yang lintas agama, ras maupun agama.

“Budaya bisa menjadi perekat dunia, karena sifat budaya yang lintas agama, ras, agama, serta bisa menghubungkan yang tak terhubung,” ujar Mendikbud sebelum membuka acara World Culture Forum (WCF) di Nusa Dua, Bali, Senin (25/11).

Dia mengatakan, dengan diadakannya WCF yang dilangsungkan 24 hingga 27 November, budaya bisa menjadi salah satu bagian dari transformasi peradaban baru. “Sebab, karakteristik budaya itu mengenal penyeragaman,” ujarnya.

Melalui budaya juga, menurut dia, setiap individu bisa menghormati atau menghargai budaya bangsa lain.

“Kita menginginkan terjadinya konvergensi peradaban bukan gesekan peradaban,” katanya.

Indonesia menginisiasi diadakannya World Culture Forum yang baru diadakan mulai tahun ini. Mendikbud mengharapkan kegiatan yang diikuti peserta dari puluhan negara itu bisa berlanjut setiap tahunnya.

WCF bertujuan mempromosikan budaya tidak hanya sebagai elemen konektivitas sosial tetapi juga sebagai salah satu pendukung penting untuk memperkuat globalisasi.

Melalui diskusi antarbudaya, kata Mendikbud, memiliki potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak layak menjadi layak.

World Culture Forum 2013 akan lahirkan “Bali Promise”

Pertemuan tingkat dunia bidang budaya atau World Culture Forum yang digelar di Bali, 24-27 November 2013, akan melahirkan sebuah kesepakatan yang disebut “Bali Promise”, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

“Hasil akhir akan disampaikan pada Selasa sore dalam bentuk 'Bali Promise',” kata Mendikbud dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Minggu (24/11).

“Bali Promise” berisi kesepakatan negara-negara dalam bidang budaya. Kata “promise” digunakan karena kesepakatan tersebut bersifat nonstruktural dan nonpolitik.

“Sama sebagaimana budaya lintas agama dan negara,” ujarnya, sekaligus menambahkan bahwa di dunia belum ada kesepakatan seperti “Bali Promise”.

Mendikbud mengatakan baru kali ini kekuatan budaya dibahas secara mendunia, berkelanjutan serta utuh dalam forum WCF.

“Indonesia menggagas WCF untuk melengkapi pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Mantan Rektor ITS itu.

Menurut Mendikbud, pembangunan tidak hanya dilihat dari aspek ekonomi, politik, lingkungan, tetapi juga dilihat dari aspek budaya. Ia berharap budaya dapat mendukung pembangunan yang berkelanjutan serta menghubungkan yang tidak terhubung.

Indonesia menggagas WCF yang diselenggarakan mulai tahun ini. Ide tersebut sudah ada sejak 2005, dan baru terwujud pada 2013.

Mendikbud berharap kegiatan tersebut bisa terlaksana rutin. Forum tersebut diikuti puluhan pejabat tinggi negara, akademisi, budayawan, serta dari institusi lainnya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home